Pada serangan yang terjadi Minggu pagi, Nagorno-Karabakh mengatakan 16 prajuritnya telah tewas dan lebih dari 100 lainnya cedera setelah Azerbaijan melancarkan serangan udara dan artilerinya.
Mengutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, Senin, 28 September 2020, pihak Azerbaijan menyebut lima anggota dari satu keluarga telah terbunuh oleh pasukan dari Armenia.
Saat ini, darurat militer telah dilakukan oleh kedua negara. Armenia dan Nagorno-Karabakh telah mengumumkan darurat militer dan memobilisasi penduduk laki-laki.
Baca Juga: Gorila Ngamuk dan Dobrak Tiga Pintu, Sebelum Aniaya Seorang Penjaga Kebun Binatang
Sementara itu, hal yang sama juga dilakukan oleh Azerbaijan yang juga telah mengumumkan darurat militer.
Azerbaijan menyebut bahwa pasukannya telah menguasai tujuh desa di kawasan Nagorno-Kabakh.
Sementara Nagorno-Kabakh awalnya membantah pernyataan tersebut, namun pada akhirnya mengakui telah kehilangan beberapa tempat dari wilayahnya.
Baca Juga: Sebelum Bunuh Diri, Bocah 14 Tahun Ini Sampaikan Pesan 'Kembali Dalam 2 Detik'
Atas kejadian tersebut, Rusia menyerukan adanya gencatan senjata bagi kedua negara.
Seruan tersebut serupa dengan Amerika Serikat yang meminta penghentian permusuhan antar kedua negara baik militer maupun dalam hal pernyataan sikap antara pemimpin yang dapat memicu masalah menjadi lebih buruk.
Editor: Puji Fauziah
Sumber: REUTERS