Network
PR BEKASI - Warga Palestina, Abdul Karim Mukhdar akhirnya dipertemukan kembali dengan tunangannya untuk pertama kali setelah 18 tahun berpisah, karena dia penjara pihak Israel.
Saat pria berusia 49 tahun itu keluar dari mobil di pos pemeriksaan Jalama, dekat Kota Jenin, Palestina, sang kekasih, Jinan Samara (44), berlari dan Segera memeluk Karim.
"Dua tahun setelah saya lulus dari Universitas Terbuka Al-Quds, Abdul Karim Mukhdar datang dan melamar saya. Itu terjadi pada bulan Juni 2002," kata Jinan, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Middle East Monitor, Rabu, 30 September 2020.
Baca Juga: Fakta atau Hoaks: Benarkah Tepung Terigu Bisa Ampuh Obati Luka Bakar?
Jinan menuturkan, pada saat yang bersamaa, daerah tempat tinggalnya sedang berkecamuk karena konflik, yang membuat Abdul Karim ditangkap pihak Israel.
"Saat itu, konflik sedang terjadi di Tepi Barat, dan pasukan Penduduk Israel mengejar Abdul Karim. Israel menuduh Karim melalukan perlawanan," ujarnya.
Perempuan itu juga mengatakan, nama dan foto Abdul Karim disebarkan ke semua pos pemeriksaan di jalan-jalan Tepi Barat.
Baca Juga: Terhimpit Ekonomi, Tukang Parkir Ini Nekat Membobol Dua Ruko yang Dulu Dijaganya
"Nama dan fotonya dipublikasikan di semua pos pemeriksaan di jalan-jalan Tepi Barat," ucapnya.
Menurut laporan, pada akhir September 2002, tiga bulan setelah upacara lamaran mereka berlangsung, ketika Abdul Karim bersikap meninggalkan Nablus pada tengah malam, sebuah jeep berpenduduk Israel menghentikannya.
Kemudian, petugas memeriksa KTP-nya dan mengklaim Abdul Karim datang kepada pihak Israel secara sukarela.
Baca Juga: Cinta Tak Pandang Usia, Pemuda Lajang Berusia 26 Tahun Ini Nikahi 'Luna Maya'
"Abdul Karim Mukhdar datang kepada kami atas kemauannya sendiri," kata petugas keamanan.
Setelah hari itu, kata Jinan, dia tidak pernah bertemu dengan Karim selama 18 tahun.
"Sejak hari itu, saya tidak berjabat tangan lagi dengan Abdul Karim, 18 tahun telah berlalu sejak penangkapannya dan pemindahannya ke semua penjara Israel," ujarnya.
Baca Juga: Ahli Bedah Terkenal di Dunia Timbun Ribuan Bagian Tubuh Pasien Operasi Selama 25 Tahun
"Saya menjenguknya sebulan sekali selama 45 menit, dan kami berbicara melalui sambungan telepon dan kaca pemisah. Saya tidak bisa menjabat tangan atau menyetuhnya sama sekali," katanya menambahkan.
Setelah bebasnya, Abdul Karim Mukhdar, mereka mengatakan hanya bisa berharap bisa menghabiskan sisa hidup mereka bersama dan bahagia.***
