Pernah Beri Makanan Gratis Warganya, Kondisi Negara Kuba Kini Memprihatinkan

- 27 Maret 2024, 10:50 WIB
Negara Kuba, merupakan salah satu negara yang sulit mendapatkan visa kunjungan untuk wisatawan asing. /Pexels.com /Yuting Gao/
Negara Kuba, merupakan salah satu negara yang sulit mendapatkan visa kunjungan untuk wisatawan asing. /Pexels.com /Yuting Gao/ /

PATRIOT BEKASI - Kuba, satu-satunya negara komunis di benua Amerika, memiliki pulau yang mempesona di Laut Karibia, terkenal dengan cerutu, musik, dan sejarah revolusionernya. Kini Kondisi ekonomi Kuba semakin memburuk, dengan kekurangan makanan dan energi yang melanda penduduk di negara tersebut.

Data resmi menunjukkan tingkat inflasi tahunan di Kuba, yang hampir mencapai 50 persen selama tiga tahun terakhir, sementara produk domestik bruto (PDB) mengalami penurunan sebesar 2 persen.

Baru-baru ini, harga bensin melonjak lima kali lipat, sementara PDB merosot 10 persen di bawah nilai pada tahun 2019. Mata uang peso juga terdepresiasi secara signifikan terhadap dolar AS, mencapai 325 per dolar dibandingkan dengan kurs resmi 24, dengan kurs lainnya bahkan mencapai 120 untuk beberapa barang.

Baca Juga: Netizen Heboh karena Iklan Shopee Garansi Tepat Waktu, Dibintangi Vidi Aldiano

Pemerintah Pernah Memberi Makanan Gratis pada Warga

Dulu, pada tahun 1960-an, pemerintah Kuba memberikan makanan gratis tiap bulan kepada warga melalui program bernama "Libreta", atau penjatahan yang mencakup berbagai jenis bahan makanan dan bahkan hadiah ulang tahun dan pernikahan. Namun, krisis ekonomi pada tahun 1990-an menyebabkan hilangnya bantuan dari Uni Soviet, dan kondisi ini terus memburuk hingga saat ini.

Ketidakpastian ekonomi ini telah mendorong banyak warga Kuba untuk meninggalkan negara mereka. Dalam dua tahun terakhir, hampir kurang dari setengah juta orang Kuba sudah bermigrasi ke Amerika Serikat, ribuan lainnya migrasi menuju Eropa.

Bagi mereka yang tetap tinggal, kekurangan makanan semakin terasa. Pembukaan pasar swasta kecil dengan harga internasional telah memperparah situasi bagi warga yang pendapatannya hanya sekitar US$ 16 hingga US$ 23 per bulan.

"Kami tidak memiliki barang seperti biasanya. Sekarang kami menderita serba kekurangan," kata seorang warga bernama María de los Ángeles Pozo dikutip dari Associated Press, Senin, 25 Maret 2024.

Pemerintah Kuba menyalahkan kondisi ekonomi yang buruk pada pandemi COVID-19, sanksi dari AS, dan perubahan ekonomi makro global. Namun, masalah produksi juga telah lama menjadi isu, dengan beberapa daerah seperti Camaguey hanya mampu memproduksi sebagian kecil dari kebutuhan susu mereka karena masalah infrastruktur dan pasokan.

Warga Mulai Unjuk Rasa

Beberapa warga memilih untuk mengadakan protes terhadap keadaan ini. Baru-baru ini, di kota Santiago, sebagian penduduk turun ke jalan untuk mengecam pemadaman listrik yang berkepanjangan dan kekurangan makanan. Demikian pula, media sosial dipenuhi dengan gambar-gambar protes di beberapa kota lainnya.

Kedutaan Besar AS di Havana telah mengeluarkan pernyataan mendukung hak para pengunjuk rasa dan menekankan perlunya pemerintah Kuba memenuhi kebutuhan rakyatnya melalui akun X pribadinya.

Namun, Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel menuduh adanya pihak luar yang mencoba memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan mereka sendiri, dan bahkan memanggil duta besar AS untuk memberikan penjelasan.

"Beberapa orang telah menyuarakan ketidakpuasan mereka tentang situasi listrik dan distribusi makanan," kata Diaz-Canel dalam akun X pribadinya @diazcanelb, memperingatkan bahwa "musuh-musuh Revolusi" bertujuan untuk mengeksploitasi situasi ini.

"Ada teroris yang berbasis di AS, yang telah kami kecam dalam beberapa kesempatan, yang mendorong tindakan yang bertentangan dengan tatanan internal negara tersebut," tambahnya.

Sementara Kuba terus berjuang mengatasi masalah ekonomi yang kompleks, baik dari dalam maupun luar negeri, warga negara itu terus berjuang untuk memperbaiki keadaan mereka yang semakin memburuk.***

Editor: M Hafni Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x