Institut Penelitian Tiongkok Berharap Dapat 'Hidupkan' Kembali Orang yang Telah Mati

- 6 Oktober 2020, 08:47 WIB
Tempat penyimpanan tubuh dengan metode krionika.
Tempat penyimpanan tubuh dengan metode krionika. /SCMP/

PR BEKASI – Institut penelitian yang berada di Tiongkok membuat rencana penelitian dengan menggunakan tubuh manusia yang telah meninggal sebagai objek utama.

Institut penelitian ilmu kehidupan, Shandong Yinfeng, yang berlokasi di Jinan, merupakan satu-satunya pusat penelitian krionika di Tiongkok, dan juga merupakan satu dari empat lembaga krionika di dunia.

Pusat penelitian tersebut menyimpan tubuh pada suhu yang sangat rendah, dengan harapan suatu hari nanti dapat "menghidupkan kembali" tubuh tersebut.

Baca Juga: Ahmad Dhani Sebut Ada PKI di PDI Perjuangan, Arteria Dahlan: Ya Jelas Ada, Kami Terbuka

Namun, pusat penelitian Yinfeng memiliki tujuan yang lebih jauh dan memiliki potensi untuk merevolusi transplantasi organ, serta mengembalikan bagian tubuh dan perawatan medis lainnya.

Krionika merupakan teknik yang melindungi tubuh manusia pada suhu yang sangat rendah, dengan tujuan "mencurangi" kematian, dengan menyimpan tubuh dalam kontainer baja tahan karat yang berisi nitrogen cair super dingin.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs South China Morning Post (SCMP), krionika di Tiongkok dimulai pada tahun 2015.

Baca Juga: Donald Trum Diizinkan Pulang ke Gedung Putih, Dokter: Dia Belum Sepenuhnya Bebas Covid-19

Du Hong, seorang penulis dari Chongqing yang juga seorang editor dari judul fiksi ilmiah terkenal di dunia "The Three – Body Problem" milik Liu Cixing, yang terlibat dengan krionika.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x