Muak dengan Negara Korup, Cheran Jadi Kota Bebas Politik Usai Usir Partai Politik dan Polisi

- 6 Oktober 2020, 10:55 WIB
 Potret warga Kota Cheran yang bahagia tanpa adanya politik di kota mereka.
Potret warga Kota Cheran yang bahagia tanpa adanya politik di kota mereka. /The Guardian/

Kota Cherán dilaporkan merupakan kota kecil yang damai dan tenteram. Namun, semua berubah setelah politikus dan polisi datang ke kota.

Papan iklan politik bermunculan, para politikus kampanye blusukan ke kota, dan para polisi mengamankan kegiatan tersebut dengan kekerasan.

Baca Juga: Omnibus Law RUU Cipta Kerja Disahkan, Begini Doa agar Pemimpin Amanah dan Mengasihi Rakyat

Warga kota Cherán kemudian mengusir semua partai politik pada pemberontakan besar di tahun 2011.

"Satu-satunya hal yang telah dilakukan partai politik adalah memecah belah kami. Tidak hanya di sini, melainkan di seluruh negeri," kata Salvador Ceja, komisaris tanah komunal Cherán.

Kampanye kepresidenan secara resmi dimulai pada akhir pekan, dan jajak pendapat menempatkan Andrés Manuel López Obrador yang berhaluan kiri - di depan penantang terdekatnya dengan dua digit.

Baca Juga: Balita di Kabupaten Bekasi Alami Disabilitasi Ganda, Kesulitan Penuhi Nutrisi dan Gizi Tubuh

Adanya kartel narkotika dan kartel penebangan kayu secara liar yang menghancurkan hutan kuno di Cherán dianggap sebab ada politikus dan polisi yang terlibat.

Suap-menyuap perizinan antara politikus, polisi, dan pengusaha kartel diduga menjadi alasan rusaknya ekosistem kota Cherán.

Keadaan yang terus kacau membuat masyarakat sipil di Cherán pun memilih angkat senjata dan melakukan perlawanan.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x