Sering Berebut Wilayah Udara dengan Tiongkok, Militer Taiwan Sedang di Bawah Tekanan

- 6 Oktober 2020, 13:36 WIB
ILUSTRASI Bendera Taiwan pada seragam tentara negara tersebut.* /inhomelandsecurity.com/
ILUSTRASI Bendera Taiwan pada seragam tentara negara tersebut.* /inhomelandsecurity.com/ /

PR BEKASI – Militer Taiwan telah meluncurkan pesawat untuk mencegat pesawat Tiongkok sebanyak lebih dari dua kali lipat daripada tahun lalu

Pihak Kementerian pertahanan negara pulau tersebut menggambarkan Taiwan sedang menghadapi tantangan keamanan yang parah dari negara serumpunnya dari daratan.

Tiongkok, yang mengklaim Taiwan menguasai keseluruhan Pulau Formosa, telah meningkatkan aktivitas militernya di dekat pulau itu, menanggapi apa yang disebut Beijing sebagai "kolusi" antara Taipei dan Washington.

Baca Juga: Banyak Ditanya Mengenai Kabar Zumi Zola, Mantan Istri: Pinter-pinter Menyerap Informasi ya

Dalam beberapa minggu terakhir, jet tempur Tiongkok telah melintasi garis tengah Selat Taiwan, yang merupakan perbatasan resmi antara Taiwan dan Tiongkok dan telah terbang ke zona identifikasi pertahanan udara barat daya Taiwan.

Dalam sebuah laporan ke parlemen, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan selama tahun ini angkatan udara Taiwan telah berebut wilayah udara dengan pasukan Tiongkok sebanyak 4.132 kali, naik 129 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

“Tiongkok mencoba menggunakan tindakan militer sepihak untuk mengubah status quo di Selat Taiwan, dan pada saat yang sama sedang menghasut Taiwan dengan meningkatkan tekanan pada pertahanan udara dan menyusutkan wilayah udara Taiwan," kata pihak Kementerian Pertahanan.

Baca Juga: IHGS Dibuka Menguat Usai Disahkannya UU Ciptaker, Hans Kwee: Omnibus Ditanggapi Positif Oleh Pasar

Mereka menambahkan, perkembangan pesat militer Tiongkok saat ini telah disertai dengan tindakan militer yang menargetkan Taiwan.

Tiongkok sangat marah dengan meningkatnya dukungan Amerika Serikat (AS) untuk Taiwan, termasuk pejabat senior AS yang mengunjungi pulau itu, menambah ketegangan Tiongkok-AS yang susah berlangsung lama menyebar lebih luas lagi

Sementara Taiwan tidak dapat bersaing secara numerik dengan angkatan bersenjata Tiongkok, Presiden Tsai Ing-wen telah mengawasi program modernisasi militer, yang bertujuan untuk membuat angkatan bersenjata pulau itu lebih gesit dan Taiwan lebih sulit untuk menyerang.

Baca Juga: Jokowi, Donald Trump, dan Xi Jinping Sama-sama Lahir di Bulan Juni, Apa Saja Keistimewaan Gemini?

Berbicara dalam konferensi pertahanan Taiwan-AS pada Senin, 5 Oktober 2020, Wakil Menteri Pertahanan Chang Guan-chung mengatakan Tiongkok telah meningkatkan apa yang disebutnya sebagai "pelatihan realistis melawan Taiwan".

"Kami mengembangkan sistem yang kecil, banyak, cerdas, tersembunyi, cepat, praktis, berbiaya rendah, dapat bertahan, efektif, mudah dikembangkan, dipelihara dan dilestarikan, dan sulit dideteksi dan dilawan," katanya.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Channel News Asia, Chang menyerukan peningkatan kerja sama dengan AS yang melampaui penjualan senjata, mengatakan itu akan semakin memperkuat reformasi pertahanan dan modernisasi militer Taiwan.

Baca Juga: Beredar Surat Federasi Serikat Batalkan Mogok Nasional, KSPI: Hoaks, Sikap KSPI Tidak Berubah!

“Kami juga akan menekankan upaya bersama dalam pelatihan, konsep operasional, penilaian kapabilitas, berbagi intelijen, dan kerja sama persenjataan. Ini sama pentingnya dengan akuisisi perangkat keras,” ujarnya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah