Ditengahi Amerika Serikat, Hubungan Diplomatik Israel dan Bahrain Resmi Dibuka Hari Ini

- 18 Oktober 2020, 18:56 WIB
Ilustrasi bendera Israel (kiri) dan Bahrain.
Ilustrasi bendera Israel (kiri) dan Bahrain. /Ajel News/

PR BEKASI – Israel dan Bahrain secara resmi akan menjalin hubungan diplomatik mulai Minggu, 18 Oktober 2020, setelah kedua negara mencapai kesepakatan normalisasi yang ditengahi Amerika Serikat (AS) pada bulan lalu.

Menurut seorang pejabat Israel, delegasi Israel dan delegasi Bahrain akan menandatangani kesepakatan pembukaan hubungan diplomatik yang akan diselenggarakan dengan upacara peresmian di Manama hari ini.

"Setelah kesepakatan tersebut ditandatangani pada upacara yang dijadwalkan Minggu malam di Manama, Israel dan Bahrain dapat membuka kedutaan besar mereka di negara masing-masing," kata pejabat itu, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Aljazeera, Minggu, 18 Oktober 2020.

Baca Juga: Pemerintah Diminta Terbuka Soal Kandungan Vaksin, MUI: Diungkap untuk Hindari Keresahan Masyarakat

Seperti diketahui, Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain menjadi negara Arab ketiga dan keempat yang setuju untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, menyusul kesepakatan damai Mesir dengan Israel pada 1979 serta Yordania pada 1994.

Pertemuan yang akan dilaksanakan di ibu kota Bahrain itu sebagai terusan pertemuan 15 September di Gedung Putih ketika Israel, UEA dan Bahrain menandatangani apa yang disebut "Kesepakatan Abraham" yang ditengahi oleh pemerintahan Presiden Donald Trump.

Delegasi tersebut, dipimpin oleh Penasihat Keamanan Nasional Israel Meir Ben-Shabbat, dan didampingi oleh Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin, yang kantornya mengatakan bahwa misi tersebut mengupayakan perluasan kerjasama ekonomi antara Israel, Bahrain dan UEA.

Baca Juga: Unik! Pesawat AlbatrossONE Resmi Meluncur dengan Sayak Mengepak Seperti Burung

Selain kesepakatan bersama yang membangun hubungan diplomatik, Israel dan Bahrain diharapkan menandatangani enam sampai delapan MoU, termasuk kerjasama ekonomi, kata pejabat Israel itu.

Pejabat itu mengatakan dia tidak dapat menguraikan substansi dari semua perjanjian yang dijadwalkan untuk ditandatangani pada hari Minggu, tetapi kerjasama keamanan kemungkinan besar akan menjadi topik utama dalam pembicaraan bilateral tersebut.

Masyarakat Palestina telah mengutuk normalisasi hubungan Bahrain dan UEA dengan Israel sebagai "pengkhianatan" dalam perjuangan Palestina dalam mendirikan negara yang merdeka.

Baca Juga: Waspada! Pekan Depan Curah Hujan Meninggi Akibat La Nina, BMKG Prediksi Wilayah Ini Akan Terdampak

Kesepakatan tersebut menandai pergeseran yang berbeda dalam status quo yang telah berusia puluhan tahun.

Yang mana negara-negara Arab telah mencoba untuk mempertahankan persatuan melawan Israel atas perlakuannya terhadap warga Palestina yang tidak memiliki kewarganegaraan.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa banyak negara di Timur Tengah yang menginginkan membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

Baca Juga: Pelaku Usaha dalam Posisi Bertahan, Kadin Optimis Ekonomi Indonesia Akan Membaik Tahun 2021

Menurutnya, hal ini dikarenakan negara-negara Arab tersebut telah menyadari peluang perdagangan yang menguntungkan dengan Israel di atas konflik Palestina.

Tetapi, Arab Saudi mengatakan tidak akan mengikuti sekutunya Bahrain dan UEA dalam membangun hubungan diplomatik tanpa resolusi untuk masalah Palestina.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x