Sempat Anggap Konspirasi, Pendukung Donald Trump Akhirnya Percaya Covid-19 Setelah Tertular

- 29 Oktober 2020, 11:03 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. /Reuters

Trump juga telah berulang kali mengklaim bahwa Covid-19 akan menghilang dan mendorong negara untuk memprioritaskan membuka kembali sektor ekonomi mereka.

"Saya berharap Trump dapat menunjukkan lebih banyak integritas dan kejujuran dalam kepemimpinannya. Dia tidak bertanggung jawab," kata Tony Green.

Baca Juga: Semangati Pelaku UMKM Bekasi, Tri Adhianto: Jangan Sampai Kendor, Terus Buat Produk Terbaik

"Pandemi seharusnya tidak pernah dipolitisasi. Saya tidak menganggapnya serius. Saya merasa seperti pengemudi mabuk yang membunuh penumpangnya. Saya merasa bertanggung jawab, karena saya menjadi pembawa acara," sambungnya.

Tony Green termasuk di antara lebih dari delapan juta orang yang dites positif Covid-19 di AS sejak wabah dimulai.

Ini termasuk presiden Trump sendiri, yang dirawat di rumah sakit untuk periode singkat pada awal Oktober setelah tertular virus tersebut.

Baca Juga: Putuskan Tak Naikkan Upah Minimum 2021, Anggota DPR: Pemerintah Tak Ingin Banyak Buruh di PHK

Sejak itu, AS melaporkan angka harian tertinggi dan jumlah rata-rata kasus mingguan, di tengah lonjakan di beberapa bagian Midwest, dan jumlah kematian telah melampaui 227.000, menurut penghitungan Universitas Johns Hopkins.

Sejak diagnosisnya, Trump telah mengklaim, tanpa bukti, bahwa dia sekarang kebal terhadap virus mematikan itu, tetapi beberapa orang AS yang telah terinfeksi atau yang anggota keluarganya telah meninggal melihat komentar itu sebagai merendahkan dan menghina.

Jajak pendapat nasional menunjukkan mayoritas orang Amerika tidak setuju dengan penanganan Trump terhadap pandemi, yang dapat merugikan kandidat dari Partai Republik menjelang Pemilu pada 3 November 2020.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x