Network
PR BEKASI - Warga Amerika Serikat akhirnya bisa sedikit bernapas lega usai tampuk kepemimpinan nampaknya akan beralih ke pemimpin baru yakni Joe Biden yang didampingi oleh Kamala Harris.
Joe Biden resmi telah terpilih sebagai presiden ke-46 Amerika Serikat, menumbangkan Donald Trump yang tengah mengincar masa jabatan keduanya, namun beberapa isu diduga menjadi penyebab kekalahannya yaitu pandemi covid-19, gejolak ekonomi, dan kerusuhan sosial. Namun bukan Donald Trump namanya yang akan dengan mudah menerima keputusan tersebtu.
Dikutip dari The Guardian oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, kemenangan Joe Biden kursi dipastikan setelah perhitungan suara di Pennsylvania berhasil menyumbangkan 20 suara elektoral pada Sabtu pagi, 7 November 2020 waktu setempat, setelah berhari-hari penghitungan suara yang melelahkan menyusul rekor jumlah pemilih di seluruh negeri.
Kemenangan di Pennsylvania membuat suara electoral college Joe Biden menjadi 284, melebihi 270 sebagai standar minimal yang disyaratkan untuk ditetapkan menjadi presiden.
Baca Juga: Video Syur Miripnya Tersebar, Hotman Paris Nasihati Gisella Anastasia Agar Tak Tersandung Hukum
Hebatnya, dalam tahun ini, jumlah pemilih yang diproyeksikan mencapai titik tertinggi dalam satu abad terakhir meski saat ini rakyat mengalami ketakutan dan gelisah.
Joe Biden (77) resmi ditetapkan menjadi presiden tertua Amerika Serikat. Kemenangan Biden datang setelah proses penghitungan suara lebih dari 48 jam.
