PR BEKASI – Pasangan Joe Biden dan Kamala Harris resmi terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) untuk 4 tahun ke depan.
Setelah berhari-hari menunggu hasil perhitungan suara, pada Sabtu, 7 November 2020, Joe Biden akhirnya merebut kursi kepresidenan dari Donald Trump.
Terpilihnya Joe Biden mendapat dukungan kuat dari serikat pekerja dan kaum progresif yang skeptis terhadap kesepakatan perdagangan bebas di masa lalu.
Baca Juga: Didesak Warganet Bahas Video Asusila Mirip Gisel, Nikita Mirzani: Tolong Hati Nuraninya Dipakai Dulu
Sehingga, ia akan menghadapi tekanan untuk mempertahankan perlindungan bagi industri yang rentan, seperti baja, dan aluminium.
Presiden terpilih Joe Biden juga telah berjanji untuk bekerja lebih dekat dengan sekutu AS dalam menghadapi Tiongkok dalam perdagangan, dan tampaknya tidak mungkin untuk membatalkan tarif-tarif pendahulunya atas baja, aluminium, dan barang-barang lainnya yang diimpor dari Tiongkok dan Eropa dalam waktu dekat.
Selanjutnya, prioritas ekonomi utamanya adalah menghidupkan kembali ekonomi yang terhantam pandemi Covid-19.
Baca Juga: Bicara Soal Lapangan Kerja, Airlangga Hartarto Akui Pemerintah Berjuang Keras Tangani Pengangguran
Sehingga perjanjian perdagangan kemungkinan akan mengambil kursi belakang untuk upaya stimulus dan pembangunan infrastruktur.