Terpilih Jadi Presiden AS, Joe Biden Bidik Tiongkok dan Rangkul Sengkutu dalam Kebijakan Perdagangan

- 8 November 2020, 13:57 WIB
Joe Biden.
Joe Biden. /Instagram/ @joebiden/Instagram/@joebiden

Penasihat Biden mengatakan, dia akan berusaha untuk mengakhiri perang perdagangan buatan dengan Eropa dan akan segera berkonsultasi dengan sekutu AS sebelum memutuskan masa depan tarif AS atas barang-barang Tiongkok, dalam upaya untuk pengaruh kolektif terhadap Beijing.

Menurut Wendy Cutler, mantan negosiator perdagangan USTR (Perwakilan Dagang Amerika Serikat) mengatakan bahwa Pemerintahan Biden akan lebih dapat diprediksi pada perdagangan setelah perubahan mendadak Trump dan ancaman tarif.

Baca Juga: Menangi Pilpres AS 2020, Mantan Intelijen Arab Saudi: Joe Biden Akan Kecewakan Warga Palestina

"Hari-hari para penasihat yang berebut untuk menerapkan apa yang mereka pelajari melalui cuitan presiden akan berlalu," kata Cutler, Wakil Presiden di Asia Society Policy Institute, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Minggu, 8 November 2020.

Joe Biden tampaknya tidak akan mencoba menghidupkan kembali Kemitraan Trans-Pasifik, kesepakatan perdagangan 12 negara Lingkar Pasifik yang dinegosiasikan oleh pemerintahan Obama tetapi ditinggalkan oleh Trump pada 2017.

Sebaliknya, mereformasi Organisasi Perdagangan Dunia yang rusak parah dengan aturan baru yang melarang subsidi dan praktik non-pasar lainnya dipandang sebagai prioritas yang lebih besar.

Baca Juga: Polres Metro Bekasi Siap Dukung Gotong Royong Bekasi Tanggap Banjir

Mantan pejabat perdagangan pemerintahan Trump dan Obama mengatakan bahwa untuk menurunkan tarif barang-barang Tiongkok, Biden kemungkinan akan menuntut konsesi dasar yang sama dari Tiongkok seperti yang dilakukan Trump.

Lebih lanjut yaitu dengan membatasi subsidi besar-besaran kepada perusahaan yang dikendalikan negara, mengakhiri kebijakan yang memaksa perusahaan-perusahaan AS untuk mentransfer teknologi ke mitra Tiongkok, dan membuka pasar layanan digitalnya ke perusahaan teknologi AS (konstituensi donor Biden besar lainnya).***

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah