Sementara itu, kekalahan Trump menjadi kabar gembira bagi tukang sepatu di kota Ramallah Palestina, Imad Haj Muhammad.
Meski begitu, ia mengaku berhati-hati dengan kebijakan Joe Biden di masa mendatang dan berharap pemerintah Amerika dapat mengubah kebijakan terkait Palestina.
Seperti diketahui sebelumnya beberapa kebijakan Trump telah membuat warga Palestina marah, seperti pemotongan bantuan, pencabutan dana badan Perserikatan Bangsa-bangsa yang menangani pengungsi Palestina, dan menutup misi diplomatik Palestina di Washington.
Beberapa waktu sebelumnya, Donald Trump juga menyambut baik kesepakatan normalisasi hubungan beberapa negara timur tengah dengan Israel, seperti yang dilakukan oleh Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Sudan.
Baca Juga: Gisella Anastasia Klarifikasi Keterlibatan Dirinya di Video Syur, APMI Laporkan Penyebar dan Pelaku
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, seorang kepala kelompok Islam yang mengontrol Gaza, mendesak Joe Biden untuk melakukan koreksi atas kebijakan AS selama ini yang tidak adil.
Sementara itu, seorang pengamat politik Palestina, Hani al-Masri mengatakan akan sulit bagi Palestina untuk melanjutkan boikot mereka, meskipun ekspektasi terhadap Biden tetap sederhana.
Menurutnya kebijakan Biden mungkin menarik bagi warga Palestina, tetapi menurutnya Joe Biden tidak akan terlibat dalam konflik, mengingat kehadiran pemerintah (sayap kanan) di Israel yang menjadi hambatan besar.
"Dia tidak akan mau menekan Israel," kata Hani.***