Joe Biden Menangi Pilpres AS, Palestina: Kami Berharap Kebijakan Donald Trump yang Merusak, Berhenti

- 8 November 2020, 17:33 WIB
Puluhan anak Palestina di desa Khirbet Humsa, Tepi Barat, menjadi tunawisma usai tempat tinggalnya diratakan dengan tanah oleh tentara Israel.
Puluhan anak Palestina di desa Khirbet Humsa, Tepi Barat, menjadi tunawisma usai tempat tinggalnya diratakan dengan tanah oleh tentara Israel. /PIXABAY/Hosny Salah./

PR BEKASI - Kabar kemenangan Pilpres AS yang memenangkan Joe Biden dan Kamala Haris menjadi sorotan dari banyak pihak termasuk publik Internasional terkait arah politik AS mendatang.

Sebagai negara besar, menjadi lumrah jika kontestasi politik AS selalu dihubungkan dengan dampak terhadap banyak negara lainnya, termasuk Palestina yang saat ini memiliki masalah terhadap Israel.

Setelah pengumuman unggulnya Joe Biden dan Kamala Harris atas petahana Donald Trump pada Sabtu kemarin, hingga kini, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas belum memberi tanggapan atas kemenangan tersebut.

Baca Juga: Diduga Sudah Dibuntuti, Remaja Bekasi Jadi Korban Begal Payudara di Pondok Gede Meski Sedang Ramai 

Sementara tiga tahun lalu, Abbas telah memutuskan kontak dengan Gedung Putih dan menuding Presiden Donald Trump pro terhadap Israel. Apalagi setelah kebijakan AS terkait Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan Kedutaan Besar AS ke tempat itu.

Menanggapi kemenangan Joe Biden, anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, Hanan Ashrawi berharap kebijakan Trump yang merugikan, di era Joe Biden dapat berhenti.

"Kami tidak mengharapkan transformasi ajaib, tetapi setidaknya kami mengharapkan kebijakan merusak yang berbahaya dari Trump benar-benar berhenti," kata Hanan seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, Minggu, 8 November 2020.

"Mereka harus mengubah arah dan menangani pertanyaan Palestina atas dasar legalitas, persamaan dan keadilan dan bukan atas dasar menanggapi kepentingan khusus dari lobi pro-Israel atau apa pun," kata Hanan menambahkan.

Baca Juga: Partai Masyumi 'Reborn' Setelah Dibubarkan Soekarno, Mahfud MD Buka Suara Tapi Malah Bicarakan PKI 

Sementara itu, kekalahan Trump menjadi kabar gembira bagi tukang sepatu di kota Ramallah Palestina, Imad Haj Muhammad.

Meski begitu, ia mengaku berhati-hati dengan kebijakan Joe Biden di masa mendatang dan berharap pemerintah Amerika dapat mengubah kebijakan terkait Palestina.

Seperti diketahui sebelumnya beberapa kebijakan Trump telah membuat warga Palestina marah, seperti pemotongan bantuan, pencabutan dana badan Perserikatan Bangsa-bangsa yang menangani pengungsi Palestina, dan menutup misi diplomatik Palestina di Washington.

Beberapa waktu sebelumnya, Donald Trump juga menyambut baik kesepakatan normalisasi hubungan beberapa negara timur tengah dengan Israel, seperti yang dilakukan oleh Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Sudan.

Baca Juga: Gisella Anastasia Klarifikasi Keterlibatan Dirinya di Video Syur, APMI Laporkan Penyebar dan Pelaku 

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, seorang kepala kelompok Islam yang mengontrol Gaza, mendesak Joe Biden untuk melakukan koreksi atas kebijakan AS selama ini yang tidak adil.

Sementara itu, seorang pengamat politik Palestina, Hani al-Masri mengatakan akan sulit bagi Palestina untuk melanjutkan boikot mereka, meskipun ekspektasi terhadap Biden tetap sederhana.

Menurutnya kebijakan Biden mungkin menarik bagi warga Palestina, tetapi menurutnya Joe Biden tidak akan terlibat dalam konflik, mengingat kehadiran pemerintah (sayap kanan) di Israel yang menjadi hambatan besar.

"Dia tidak akan mau menekan Israel," kata Hani.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah