Tak Pedulikan Terpilihnya Joe Biden, Mike Pompeo Tetap Akan Kunjungi Permukiman Ilegal Israel

- 14 November 2020, 12:44 WIB
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo akan mengunjungi permukiman ilegal Israel di Tepi Barat Palestina.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo akan mengunjungi permukiman ilegal Israel di Tepi Barat Palestina. /Al Jazeera

PR BEKASI - Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh mengatakan bahwa kunjungan yang direncanakan minggu depan oleh menteri luar negeri Amerika Serikat (AS) ke permukiman ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki akan menjadi "preseden berbahaya" bagi Israel.

Mike Pompeo akan menjadi menteri luar negeri AS pertama yang mengunjungi salah satu permukiman, yang dianggap ilegal oleh sebagian besar komunitas internasional.
 
“Kunjungan yang direncanakan minggu depan adalah cara untuk melegitimasi permukiman dan menciptakan preseden berbahaya yang melanggar hukum internasional", kata Mohammad Shtayyeh pada Jumat, 13 November 2020.

Baca Juga: Tiongkok Temukan Virus Corona di Kemasan Daging Sapi Beku Asal Brasil dan Argentina

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Mike Pompeo diketahui akan mendarat di Israel pada Rabu, 18 November 2020 dan diperkirakan akan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pejabat lainnya.
 
Perjalanan tersebut bertujuan untuk menyoroti perubahan kebijakan pemerintahan Presiden AS Donald Trump di Israel.
 
Kunjungan Mike Pompeo ke Israel terjadi tepat satu tahun setelah dia mengatakan AS tidak menganggap permukiman Yahudi di wilayah Palestina yang diduduki sebagai ilegal, membuat Washington berselisih dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.
 
Media Israel melaporkan, Mike Pompeo diperkirakan akan mengunjungi kilang anggur Psagot di Tepi Barat yang diduduki, yang telah meluncurkan label yang dinamai menurut namanya sebagai penghormatan atas kunjungannya.

Baca Juga: BLT UMKM Rp2,4 Juta Diperpanjang hingga 2021, Buruan Cek Nama Kamu di https://eform.bri.co.id/bpum 

Pabrik anggur tersebut gagal menantang keputusan Eropa untuk memberi label pada semua produk yang berasal dari pemukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki.
 
Dalam sebuah pernyataan awal pekan ini, dikatakan hanya bahwa dia akan mengunjungi Israel dan bertemu Benjamin Netanyahu.
 
Perjalanan Mike Pompeo dilakukan dua bulan sebelum pelantikan Presiden terpilih Joe Biden, yang diketahui merupakan penentang keras pembangunan permukiman ilegal tersebut.
 
Maher Mezher, anggota Komite Sentral Populer untuk Pembebasan Palestina, mengatakan bahwa kunjungan Mike Pompeo bertujuan untuk melegalkan kebijakan pemukiman ilegal Israel dan menunjukkan dukungan pemerintah AS kepada Israel.

Baca Juga: Cepat Tanggap Keluhan Warganya, Bupati Bekasi Minta Perangkat Daerah Aktif di Media Sosial 

“Donald Trump telah mencoba meningkatkan ketegangan politik di kawasan bahkan di hari-hari terakhir kepresidenannya,” kata Maher Mezher.
 
Aaron David Miller, seorang diplomat veteran AS di Timur Tengah, mengatakan kunjungan Mike Pompeo tersebut tidak berkaitan dengan Pilpres AS tahun ini.
 
Akan tetapi ini tentang Mike Pompeo yang kemungkinan besar akan maju pada Pilpres 2024 mendatang.
 
Mike Pompeo tidak merahasiakan keinginannya untuk jabatan yang lebih tinggi dan sering menunjukkan dukungannya terhadap Israel, penyebab utama basis Kristen Evangelis mendukung Partai Republik yang dihuninya.

Baca Juga: Lakukan Uji Coba Pada Carpelai, Vaksin Denmark Dinilai Efektif Lawan Covid-19

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x