Beri Label 'Buatan Israel' pada Produk Asal Tepi Barat, Palestina Murka pada Mike Pompeo

- 20 November 2020, 18:25 WIB
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo (kiri) berbincang dengan perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dalam kunjungannya ke Israel pada Kamis, 19 November 2020.*
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo (kiri) berbincang dengan perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dalam kunjungannya ke Israel pada Kamis, 19 November 2020.* /Twitter.com/@netanyahu/

"Dengan banyak mitra kami, kami akan menolak upaya Pemerintah AS untuk mengintimidasi dan menggertak para pembela hak asasi manusia Palestina, Israel, dan internasional agar menerima apartheid Israel dan kolonialisme pemukiman sebagai takdir,” tuturnya.

Berbicara bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Mike Pompeo mengatakan sebelumnya pada hari Kamis bahwa AS berencana untuk memberi label BDS sebagai gerakan rasial anti Yahudi.

Baca Juga: Ditegur karena Bandingkan Indonesia dengan Negara Lain, dr.Tirta: Pejabat Kita Anti Kritik Banget

Dirinya juga akan memerintahkan Kantor Utusan Khusus untuk Memantau dan Memerangi Anti-Semitisme dengan mengidentifikasi kelompok yang terlibat dalam BDS.

“Saya ingin Anda tahu bahwa kami akan segera mengambil langkah-langkah untuk mengidentifikasi organisasi yang terlibat dalam perilaku BDS yang penuh kebencian dan menarik dukungan pemerintah AS,” kata Mike Pompeo.

Gerakan BDS mengatakan dalam pernyataannya bahwa mereka menolak semua bentuk rasisme, termasuk rasisme anti-Yahudi dan menuduh AS dan Israel berusaha membungkam advokasi untuk hak-hak Palestina.

Baca Juga: Cek Fakta: FPI Dikabarkan Masuk Daftar Hitam Interpol Internasional Karena Berhubungan dengan ISIS?

Dalam pernyataan terpisah, Departemen Luar Negeri AS juga mengisyaratkan rencana untuk memberi label barang yang dibuat di area Israel yang berada di wilayah Palestina sebagai produk "Buatan Israel ”saat mengekspornya ke AS.

Lebih dari 60 persen wilayah Tepi Barat yang diduduki dianggap sebagai Area C, dan itu termasuk permukiman khusus Yahudi.

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump memutuskan kebijakan luar negeri AS selama puluhan tahun tahun lalu untuk mengumumkan bahwa AS tidak lagi memandang keberadaan permukiman Israel sebagai hal tidak sesuai dengan hukum internasional.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah