PHRI Sebut Ratusan Hotel dan Restoran yang Tersebar di Jawa Barat Tutup Karena Dampak Pandemi Covid-19

6 Agustus 2021, 15:43 WIB
Logo PHRI. PHRI menyayangkan ratusan hotel dan restoran di Jawa Barat harus tutup akibat pandemi Covid-19. /ANTARA/HO-Humas PHRI Jabar


PR BEKASI - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyebutkan bahwa ada ratusan hotel dan restoran yang harus tutup karena dampak pandemi Covid-19 di Jawa Barat.

Ketua PHRI Jawa Barat mengatakan bahwa ada sekitar 560 hotel dan 280 restoran yang tutup yang tersebar di daerah Jawa Barat.

"Pada Juni 2020 lalu ada 560 hotel yang tutup, 280 restoran yang tutup. Kemungkinan keadaannya lebih besar bulan Juni 2021 karena saat ini keadaan hotel di Jalan Cihampelas saja sudah ada enam yang tutup dengan okupansi hotel di bawah lima persen," katanya, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara pada Jumat, 6 Agustus 2021.

Herman mengatakan bahwa data yang ada saat ini belum akurat karena ia yakin bahwa kemungkinan data hotel dan restoran yang tutup bisa jauh lebih besar.

Baca Juga: Harga Kebutuhan Pokok Jawa Barat Awal Agustus 2021, Cabai Rawit Merah dan Bawang Merah Turun

"Kami yakin data sekarang ini belum lengkap dan kemungkinan lebih besar dibandingkan dari Juni tahun lalu," kata dia.

Ia menyampaikan, hotel seperti hotel bintang 3 dan 4 yang ada di Cihampelas contohnya, yang harus ditutup akibat pandemi Covid-19.

"Itu di Cihampelas tutup karena okupansinya di bawah lima persen, bahkan cuma satu persen. Ini kan menyedihkan sekali. Hotel bintang 3 dan 4 pun ada yang tutup," katanya, menambahkan.

Herman menjelaskan jika seandainya pihaknya tahu rencana yang dilakukan oleh Bonbon, maka pihak PHRI dan Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR) akan melarangnya.

Baca Juga: Jawa Barat Dihantui Potensi Banjir dan Longsor Parah Akibat Perubahan Iklim, Wagub Jabar: Kita Harus Bersyukur

"Jika seandainya pengurus PHRI dan AKAR tahu rencana Bonbon, pasti sudah kami larang. Enggak ada yang tahu, tahunya malah setelah kejadian," ujar Herman.

Meski dengan begitu, Herman dan pihaknya tetap optimis bertahan dengan dana secukupnya sampai Juli 2021.

"Jadi pada bulan Mei, kami semua dalam rapat menyatakan bahwa pengusaha bisa bertahan hingga Juli 2021 dengan dana secukupnya," ujarnya.

Ia lalu menegaskan untuk saat ini pengunjung hotel yang tersebar di Jawa Barat itu hanya berisikan maksimal tiga orang.

"Untuk tamu hotel pun paling banyak isinya tiga (orang). Menutupi keadaan minus enam bulan masih mending, kalau sekarang sudah 1.5 tahun," katanya, menambahkan. ***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler