6 Orang Terkonfirmasi Positif Abestosis, Pemkot Bandung Imbau Masyarakat Kurangi Penggunaan Asbes

7 Februari 2020, 15:45 WIB
YANA Mulyana imbau warga Kota Bandung untuk tidak lagi menggunakan asbes.* /Instagram @kangyanamulyana/

PIKIRAN RAKYAT - Terkait adanya pemberian penghargaan dari Australian People for Helath, Education, and Development Abroad (APHEDA), Wakil APHEDA, Phillip Hazelton mengatakan kajian Global Burden Disease memperkirakan setidaknya ada 1.000 warga indonesia terserang penyakit akibat Asbes hingga tahun 2018.

Menurutnya, hal ini harus diwaspadai agar tidak menjadi bom waktu yang bisa merugikan indonesia.

"Lantaran banyak perokok di Indonesia, penyebab utama kemunculan jumlah kasus penyakit tersebut menjadi samar. Akan tetapi, sudah ada enam orang yang terkonfirmasi terkena penyakit asbestosis,” kata Philip.

“Penyakit tersebut bisa timbul akibat partikel berukuran sangat kecil yang masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan secara berkesinambungan dalam kurun waktu lama, sekitar 20 tahun," tutur Philip menjelaskan.

Baca Juga: Meski Berdampak Buruk bagi Kesehatan, Indonesia Masih Jadi Salah Satu Negara Konsumen Asbes Terbesar 

Dia juga berharap langkah Pemkot Bandung menerbitkan Perda Bangunan Gedung No. 18 Tahun 2018 menjadi langkah awal pelarangan asbes di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyebut akan ada rencana seminar atau lokakarya perihal ancaman bahaya asbes dalam waktu dekat. Yana juga mengimbau kepada masyarakat agar mulai mengurangi penggunaan asbes.

"Terutama bangunan tempat tinggal di luar kompleks perumahan. Penggunaan material pada kategori tempat tinggal tersebut sulit terpantau," ucap Yana.

Direktur Advokasi Lion Indonesia, Rian Irawan menyambut baik rencana pemerintah kota Bandung untuk membangun kesadaran masyarakat untuk meninggalkan asbes.

Baca Juga: Usulan Indonesia Disetujui dalam Sidang Executive Board WHO Ke 146 Di Jenewa

Dia bahkan siap bersinergi dan membantu pemerintah kota Bandung dengan segala sumber daya yang dimiliki Lion.

“Kalau pemerintah membutuhkan, kami siap bekerja bersama. Bahkan tanpa dipanggil pun kami siap membantu Kota Bandung menjadi bebas atap asbes. Desk khusus anti asbes untuk setiap pemberian izin IMB siap kami isi dan berdayakan jika dibutuhkan,” kata Rian.

Selain itu, menurut Mochammad Darisman sebagai inisiator awal gerakan pelarangan asbes di Indonesia mengatakan hal itu harus dilanjutkan dengan komitmen.

Baca Juga: Beda Sikap Bekasi dan Bandung dalam Lindungi Warganya dari Bahaya Penggunaan Asbes 

“Itu harus dilanjutkan dengan komitmen APHEDA untuk menjadi pihak intervensi di negaranya agar mendesak Indonesia melarang peredaran asbes di Indonesia.

"APHEDA bisa menunjuk Lion sebagai mitranya di Indonesia untuk ikut mengawasi perjalanan kerja sama ekonomi antar negara dalam isu spesifik non-asbestos treaty,” katanya.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler