Penampakan Salat Berjamaah di Masjid Salman ITB, Terapkan Social Distancing Cegah Penyebaran Virus Corona

18 Maret 2020, 10:45 WIB
ILUSTRASI Virus Corona.* /PIXABAY/

 

 

PIKIRAN RAKYAT - Jumlah kasus positif virus corona di Indonesia per 18 Maret 2020 menjadi 172. Sementara jumlah korban meninggal dunia yakni 5 jiwa.

Kurang dari sepekan, Presiden Joko Widodo meminta warga lebih memusatkan kegiatannya di rumah. Hal itu merupakan langkah untuk merespons pandemi virus corona.

Bersamaan dengan itu, muncul istilah baru yakni social distancing. Social distancing yakni membatasi kontak dengan manusia lain sebisa mungkin.

Menutup sekolah, bekerja dari rumah, dan membatalkan pertemuan lebih dari 50 orang tergolong aktivitas social distancing.

Baca Juga: Virus Corona Alami Pelambatan di Tiongkok dan India Sembuh, Tunjukkan Pandemi Segera Usai

Social distancing adalah strategi kesehatan masyarakat yang membatasi interaksi manusia untuk mencegah penyebaran penyakit menular.

Dengan social distancing, masyarakat masih bisa melakukan aktivitas lain. Bahkan dapat menghabiskan waktu dengan teman atau anggota keluarga, tetapi tidak berkumpul dengan siapa pun di luar itu.

Hindari kontak dengan orang-orang yang rentan terinfeksi dan batalkan semua pertemuan di keramaian yang tidak terlalu penting.

Baca Juga: Tinjau Kesiapan Sekolah Belajar Online, Wakil Wali Kota Bekasi Minta Orang Tua Mendampingi Anaknya

konsep social distancing sudah diterapkan di beberapa daerah di Indonesia. Social distancing juga diterapkan bagi mereka yang hendak melakukan salat berjamaah.

Jamaah di Masjid Salman Institut Teknologi Bandung atau ITB melaksanakan salat wajib berjamaah dengan menerapkan konsep social distancing yakni memberi jarak semeter dengan setiap orang.

Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk antisipasi penyebaran virus corona.

Melalui video yang diunggah akun Instagram Salman ITB @salmanitb, terlihat adanya jarak antarorang yang sedang menunaikan salat.

Hingga Rabu 18 Maret 2020 pukul 10.30 WIB, video tersebut telah disaksikan 39.306 oranng, bahkan netizen turut memberikan komentar.

Dalam keterangan video tersbeut dituliskan bahwa dalam situasi darurat virus corona, salat berjamaah bisa dilakukan dengan cara mengosongkan satu barisan shaf depan dengan yang di belakangnya.

Kemudian, setiap makmum memberi jarak yang cukup dengan makmum di sampingnya. Warga juga diimbau membawa alas sujud pribadi.

Baca Juga: Keluhkan Biaya Mahal Tes Deteksi Virus Corona, Simak Cerita Netizen di Salah Satu Rumah Sakit Rujukan

Salat berjamaah sunahnya shaf yang lurus dan rapat. "Namun dalam kondisi darurat untuk menghindari persebaran virus corona lewat droplet, jarak aman dijaga walaupun tidak serapat kondisi normal, asalkan tetap lurus," ujar pengelola akun dalam keterangan video tersebut.

Yang menjadi pertimbangan utama yakni 'menolak mafsadat lebih utama daripada mengambil maslahat'.

"Kami hanya berpegang pada prinsip-prinsip maqashid syariah bahwa tujuan agama adalah menjaga agama, jiwa, akal keturunan, dan harta benda. Dalam kondisi jiwa berpotensi terancam seperti situasi wabah saat ini, agama masih dapat dijaga dengan memenuhi hal yang wajib. Apabila ada yang hukumnya sunah secara fikih tetapi berpotensi membahayakan jiwa maka tentu tujuan maqashid syariah tidak dapat tercapai. Karena itu kami utamakan yang wajib saja tanpa sepenuhnya meninggalkan yang sunah," ujarnya.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Tags

Terkini

Terpopuler