Gandeng IPB University, Wamenhan Minta Kembangkan dan Tingkatkan Produktivitas Singkong dan Sagu

11 September 2020, 09:40 WIB
Ilustrasi kebung singkong. /PIXABAY/sarangib

PR BEKASI – Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono meminta IPB University bantu untuk kembangkan dan tingkatkan produktivitas pertanian singkong dan sagu.

Hal itu Sakti katakan ketika melakukan kunjungan ke IPB University di Bogor, pada Kamis, 10 September 2020. Menurutnya, ada sekira 32.000 hektar lahan yang sudah siap digarap.

"Ada lahan yang sudah siap untuk digarap kurang lebih 32.000 hektar. Makanya saya memberikan challenge kepada IPB University untu membantu mengelolanya terutama untuk produksi singkong,” ujar Wamenhan, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Jumat, 11 September 2020.

Baca Juga: 2030 Seluruh Armada Bus TransJakarta Siap Gunakan Bus Listrik

Sakti mengungkapkan bahwa salah satu yang menjadi permasalahan utama komoditas singkong adalah kontinuitas ketersediaan dan kualitas bahan baku.

Dengan tersedianya bahan baku secara berkelanjutan, maka kebutuhan terhadap singkong sebagai bahan aku tapioka dan mocaf dapat terpenuhi di skala industri.demikian Wamenhan meminta IPB University untuk meningkatkan produktvitas singkong dengan treatment teknologi yang presisi.

Tidak hanya singkong, Wamenhan juga meminta IPB University untuk membantu menembangkan komoditas sagu.

Baca Juga: Bantah Pensiun Dari MotoGP, Rossi Umumkan Kepindahannya ke Petronas

Karena, 50 persen sagu secara global ada di Indonesia, tetapi komoditas sagu belum menjadi komoditas unggul nasional.

Sementara, dalam menanggapi permintaan tersebut, Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria yang saat itu didampingi Wakil Rektor Bidang Inovasi, Bisnis dan Kewirausahaan, Prof Dr Erika B Laconi mengaku siap membantu Wamenhan.

Untuk mengembangkan komoditas singkong dan sagu.

Baca Juga: Tampil Secara Khusus di KBS News 9, BTS Ceritakan Kesuksesannya Raih Posisi Pertama Billboard

Tidak hanya dari aspek inovasi dan teknologi, Prof Arif Satria mengatakan siap membantu sumber daya manusia juga.

"Selain teknologi presisi dan inoasi, IPB University juga siap memberikan dukungan dan inovasi, IPB University juga siap memberikan dukungan sumber daya manusianya," ujarnya.

Arif juga menjelaskan bahwa pihaknya akan mengerahkan alumni IPB University untuk ikut bersama-sama membantu mengembangkan komoditas singkong dan sagu.

Baca Juga: Dilarang Donald Trump, Huawei Tetap Luncurkan Sistem Operasi HarmonyOS di Smartphone pada 2021

IPB University telah berhasil mengembangkan varietas singkong dengan produktivitas tiap pohon yang bisa mencapai delapan hingga sembilan kilogram.

Tidak hanya inovasi untuk budi daya singkong, saat ini IPB University telah menghasilkan inovasi-inovasi berupa produk turunan singkong yang siap dikonsumsi.

Inovasi tersebut antara lain kue pastry yang sepenuhnya terbuat dari tepung singkong.

Baca Juga: Perkara Simbol Nazi, Volkswagen Putuskan Hubungannya dengan Meksiko

Sementara rombongan Wamenhan diajak berkunjung ke Science Techno Park (STP) dan Agribusiness Technology Park (ATP) IPB University.

IPB University juga diketahui telah meakukan serangkaian langkah inovasi dari bahan lokal seperti 'Catalyst'.

Yang merupakan varian Ubi Kayu Penghasil Mocaf, Rompi Anti Peluru dari limbah tandan kelapa sawit, Biskuit Clarias dari tepung ikan lele, dan sempolet instan dari sagu.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler