Libur Panjang, Pemprov Jabar Gelar Tes Cepat Covid-19 di 54 Titik Tempat Wisata

29 Oktober 2020, 19:39 WIB
Ilustrasi - Pelaksanaan tes cepat COVID-19 di Kota Bandung.*/ANTARA /

PR BEKASI - Libur panjang pekan ini diperkirakan akan dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata atau pulang ke kampung halaman.

Namun, karena di tengah pandemi COVID-19, agar tak semakin banyak kasus, pemerintah daerah menggelar tes cepat COVID-19.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Kamis, 29 Oktober 2020, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menggelar tes cepat COVID-19 di 54 titik tempat wisata.

Baca Juga: Kabar Gembira, Facebook Beri Bantuan Rp31 juta untuk UMKM, Simak Cara Daftar dan Syaratnya

Tindakan ini merupakan bentuk upaya menekan risiko penularan COVID-19 di objek pariwisata selama libur panjang.

"Petugas di lapangan tak hanya dibekali oleh rapid test, tetapi ada hazmat bagi petugas pemeriksa. Rapid test screening awal untuk nanti ditindaklanjuti swab test. Jadi tes ini dilakukan secara acak," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik ketika dihubungi melalui telepon.

Dedi mengatakan bahwa pemeriksaan menggunakan alat tes diagnostik cepat di tempat-tempat wisata selama libur panjang, merupakan bagian dari upaya penapisan untuk mendeteksi penularan COVID-19.

Baca Juga: Staycation Bisa Jadi Alternatif Libur Panjang di Masa Pandemi, Simak Tips Sehatnya

"Ini juga dilakukan agar wisatawan bisa merasa aman dan tenang," katanya.

"Kami meminta wisatawan yang datang ke berbagai tempat untuk ikut berpartisipasi dengan tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan yang ada,” katanya menambahkan.

Menurutnya, bahwa dia sudah mendatangi sejumlah tempat wisata untuk mengecek penerapan protokol kesehatan guna meminimalkan potensi peningkatan penularan COVID-19 selama libur panjang.

Baca Juga: Papua-Papua Barat Dapat Dukungan dari Kerajaan Inggris untuk Kembangkan Ekonomi Hijau

Diketahui, dalam beberapa hari terakhir Dedi juga mengunjungi hotel, restoran, dan tempat wisata di wilayah Sukabumi hingga Pangandaran untuk mengecek penerapan protokol kesehatan.

Ia mengungkapkan bahwa pelaku pelaku industri pariwisata umumnya sudah menyiapkan sarana dan prasarana pendukung penerapan protokol kesehatan seperti menyediakan tempat cuci tangan.

Tak hanya itu, dia mengatakan telah menjalankan upaya untuk meminimalkan risiko penularan COVID-19 seperti melakukan pengecekan suhu tubuh pengunjung dan membatasi jumlah pengunjung.

Baca Juga: PBB Serukan Seluruh Negara di Dunia untuk Saling Menghormati Semua Agama dan Kepercayaan

"Jadi kami monitor sekaligus melihat kesiapan ke tempat destinasi wisata dari wilayah barat hingga timur Jawa Barat sampai Pangandaran. Di public space, tempat publik, kami sudah bagikan masker dan edukasi," kata Dedi.

Selain itu, ia menjelaskan bahwa pemeriksaan COVID-19 di tempat-tempat wisata merupakan bagian dari upaya pemerintah mencegah peningkatan kasus infeksi virus corona akibat peningkatan mobilitas warga selama libur panjang sebagaimana yang terjadi selama libur Hari Raya Idul Fitri lalu.

Ia menjelaskan, selama libur panjang Hari Raya Idul Fitri jumlah kasus COVID-19 harian dan kumulatif mingguan naik 69 persen hingga 93 persen dengan rentang waktu 10 sampai 14 hari.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler