Sesar Lembang Dipantau sejak 1963, BMKG: Tidak Ada yang Tahu Kapan Gempa Besar Akan Terjadi

- 27 Januari 2021, 15:53 WIB
Foto udara sebagian kawasan Bandung utara. Rencananya akan dibangun waterboom di sesar Lembang.
Foto udara sebagian kawasan Bandung utara. Rencananya akan dibangun waterboom di sesar Lembang. /ANTARA/

Para petugas BMKG sejak lama sudah mengamati catatan gempa-gempa lokal pada seismogram analog di sekitar Lembang.

"Bukan berarti sebelum 2008 di Sesar Lembang tidak terdapat aktivitas gempa. Jarangnya aktivitas gempa saat itu karena sensor gempa belum sebanyak seperti sekarang, sehingga beberapa aktivitas gempa lokal dengan magnitudo kecil tidak terekam dengan baik," ujar Daryono.

Baca Juga: Tepis Aji Mumpung dalam Kasus Video Syur, Nobu: Saya Nyaman Dikehidupan Sebelumnya

Pada tahun 2019, BMKG telah memasang 16 sensor seismic pendek lebih rapat untuk melengkapi 19 seismograf frekuensi lebar yang sudah dipasang di Jawa Barat dan Banten.

Sensor gempa yang sengaja dipasang "mengepung" jalur Sesar Lembang, Cimandiri, dan Baribis itu dipasang untuk keperluan operasional dan kajian sesar aktif.

Keberadaan dari sensor gempa yang makin rapat ini diharapkan dapat memantau aktivitas sesar aktif di Jawa Barat secara lebih akurat.

Baca Juga: Ngeri! Setiap 7.7 Detik Muncul Kasus Baru, Covid-19 di Dunia Tembus 100 Juta Kasus

Aktivitas Sesar Lembang terlihat dari adanya gempa-gempa kecil yang masih terjadi di sepanjang jalur sesar.

Data dari beberapa hasil monitoring gempa di Sesar Lembang sangat penting untuk bisa mengetahui tingkat keaktifan gempa dan distribusi zona aktif gempa.

Tidak lupa juga untuk mengetahui mekanisme sumber gempa dan studi struktur bawah permukaan bumi melalui teknik tomografi untuk keperluan mitigasi.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x