Api di Balongan Sempat Membesar, Pengamat Yakin Petir Tropis Jadi Penyebab Kebakaran

- 2 April 2021, 20:02 WIB
Kebakaran sempat membesar kini tim pemadam terus lakukan pemadaman dan pendinginan di lokasi.
Kebakaran sempat membesar kini tim pemadam terus lakukan pemadaman dan pendinginan di lokasi. /Handout via Reuters

PR BEKASI - Kondisi dari Pertamina Balongan Indramayu, Jawa Barat, kini sudah tak lagi terlihat asap yang membumbung.

Akan tetapi, walaupun sudah tak ada asap, upaya pemadaman dan pendinginan masih terus dilakukan oleh tim pemadam kebakaran.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Instagram @indramayuterkini, jalan penghubung yang menyatukan Indramayu dan Cirebon pun kini sudah dibuka lagi untuk umum. Meskipun warga tetap diminta untuk berhati-hati.

Sebelumnya pada Jumat dini hari, 2 Maret 2021, api di salah satu tangki T-301 di area kilang minyak Pertamina Refinery Unit VI Balongan kembali membesar.

Baca Juga: [Hoaks atau Fakta] Benarkah Denda Mudik 2021 Mencapai Rp100 Juta, Simak Faktanya

Baca Juga: Pergi Berobat ke Negara Tetangga dengan Ojek, Gubernur Papua Lukas Enembe Dideportasi dari Papua Nugini

Baca Juga: Singgung Prabowo Terkait Maraknya Penggunaan Senjata Api, Haris Azhar: Beri Perhatian ke Regulasi

Tim pemadam kebakaran pun terus melakukan terus melakukan upaya untuk memadamkan dan mendinginkan api yang diduga berasal dari sisa BBM yang belum habis terbakar.

Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian Petir (Lightning Research Center/LRC) Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung (ITB), Profesor Reynaldo Zoro menyatakan bahwa petir berkemungkinan menjadi penyebab terbakarnya tangki kilang Balongan.

Dia menjelaskan kalau petir tropis mempunyai kekuatan yang lebih besar dibanding petir subtropis.

Petir tropis disampaikan Reynaldo Zoro, memiliki sambaran tinggi, amplitudo besar, dan gelombang sangat curam, impulse force-nya pun dikatakan dapat menghancurkan, dan muatan arus petir jauh lebih besar.

Baca Juga: Wanita Diduga Sisca Kohl Tanggapi Calon Mahasiswa yang Minta Bantuan, Warganet: Humble Banget

Dia menyebut tangki-tangki Pertamina memang sudah memenuhi standar pengamanan, hanya petir tropis memiliki daya yang kuat.

"Sebenarnya tangki-tangki Pertamina memenuhi standar pengamanan, Hanya saja, karena petir tropis memang sangat kuat, bisa membuat tangki berlubang," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Untuk kemudian, ketika tangki berlubang, akan memungkinkan untuk terbakar, karena tiga komponen penyebab kebakaran adalah spark yang berasal dari petir, bahan bakar, dan oksigen.

Dia mengatakan oksigen yang tadinya tidak ada tetapi karena tangki berlubang, menyebabkan ruang untuk oksigen masuk.

Baca Juga: Belum 24 Jam Usai Dinyatakan Padam, Titik Api Muncul Kembali di Salah Satu Tangki di Kilang Minyak Balongan

Zoro juga mencatat bahwa secara historis kejadian tangki kilang yang terbakar karena sambaran petir pernah terjadi di Malaysia.

"Saking banyaknya, sampai pernah dibukukan. Dalam buku tersebut dijelaskan mengenai tangki kilang yang pernah terbakar akibat petir. Termasuk di kilang Malaysia," katanya.

Selain itu, dia menanggapi pernyataan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang mengatakan petir tidak terjadi di daerah sekitar Balongan saat kejadian.

Baca Juga: Sebut Teroris Jihad Fardhu Ain Tak pada Tempatnya, Ketua PBNU: Sudah Kepincut Masuk Surga

Dia menilai kalau BMKG terlalu dini untuk menyatakan hal tersebut.

Menurutnya, lightning detector milik BMKG kurang akurat untuk melakukan evaluasi detail, sebab lebih banyak mengarah ke kondisi cuaca.

Disebutnya ada dua hal penting guna melakukan evaluasi lightning detection system, yaitu local accuration dan detection efficiency.

"Kalau mau evaluasi, kita harus menggunakan data yang baik dan alat yang canggih. Kalau peralatan BMKG itu agak berbeda," pungkas Zoro.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Instagram @movreview ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah