Santriwati Korban Pencabulan di Bandung Jarang Belajar, Latar Belakang Pendidikan Herry Wirawan Terkuak

- 15 Desember 2021, 13:36 WIB
Herry Wirawan Pemerkosa 12 Santriwati Dikebiri, MUI Jabar Pasang Badan, Begini Faktanya
Herry Wirawan Pemerkosa 12 Santriwati Dikebiri, MUI Jabar Pasang Badan, Begini Faktanya / @tsn.media

PR BEKASI - Sosok oknum guru bejat bernama Herry Wirawan yang memperkosa 21 santriwati sedang menjadi sorotan.

Alih-alih belajar, para santriwati korban pelecehan seksual Herry Wirawan ini justru hanya diminta membuat proposal.

Terkuak fakta bahwa Herry Wirawan sebenarnya tidak pernah memiliki latar belakang pendidikan agama di pesantren.

Baca Juga: Belum Usai Kasus Herry Wirawan, Pelecehan Seksual terhadap Santriwati Kembali Terjadi di Tasikmalaya

Hal itu diungkapkan alumni Pondok Pesantren Rembang, M Najih Arromadloni.

Diungkap M Najih, menurut kawan-kawannya yang mengelola pesantren dan mengenal Herry Wirawan, predator seks itu hanya belajar sedikit mengenai agam di salah satu STAI swasta.

"SD-nya itu negeri, SMP-nya negeri, dan SMA-nya juga negeri di Garut, dan kemudian baru sedikit belajar agama itu di salah satu STAI Swasta," katanya.

Baca Juga: Komentari Kasus Herry Wirawan, Anwar Abbas: Ini Perbuatan Terkutuk Sangat Biadab

"Dia mengambil pun jurusan pendidikan lulus tahun 2012. Jadi kalau kita lihat latar belakangnya itu bukan dari pesantren," sambungnya, dikutip dari YouTube tvOne News pada Rabu, 15 Desember 2021.

Dia menyebut kalau di pesantren seringnya ada sosok Kyai yang menjadi figur sentral.

Lantaran di sana tidak hanya ilmu pengetahuan yang ditransfer kepada murid-murid mereka.

Baca Juga: Atalia Praratya Pastikan Santriwati Korban Aksi Bejat Herry Wirawan Dapat Hak Perlindungan

"Tapi juga bagaimana mengimplementasikan, bagaimana mempengaruhi masyarakat, sedangkan tempat ini (Madani boarding school) tidak ada," ucapnya.

Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari berita Pikiran-Rakyat.com berjudul "Predator Seks Herry Wirawan Tak Punya Latar Belakang Pendidikan Agama di Pesantren" menurutnya pemerintah sudah harus turun tangan menertibkan lembaga-lembaga semacam ini.

"Selama ini memang hampir tanpa kontrol, artinya lemah sekali," tuturnya.

Halaman:

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x