"Pengunjung setiap minggunya itu, dari Selasa sampai Minggu karena Senin kami tutup, bisa mencapai 2000. Banyak juga wisman yang datang. Maka, langkah antisipatif harus kami lakukan," tutur Iip Hidayat.
Baca Juga: Simak Kesaksian Orang yang Selamat dari Upaya Pembunuhan Wanita di Meksiko
Adapun SOP yang dimaksud oleh Iip Hidayat sebagaimana disebutkan di atas adalah perihal pengunjung yang memiliki suhu tubuh di atas 37,2 dilarang masuk museum.
Lalu, pengunjung harus bersihkan tangan dengan hand sanitizer yang disediakan, dan gunakan masker jika batuk dan pilek.
"Pengunjung harus menghindari kontak fisik secara langsung dengan orang lain. Ketika bersin dan batuk tutup dengan tisu atau siku tangan, dan petugas kami berhak menegur pengunjung yang berperilaku tidak sesuai SOP," ucap Iip.
Baca Juga: Virus Corona Kian Parah, Italia Tutup Seluruh Sekolah dan Universitas
Selain itu, Biro Umum Setda Provinsi Jabar sudah memasang hand sanitizer di Gedung Sate, Gedung Pakuan, Gedung Merdeka, dan semua tempat yang dikelola Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar.
"Itu langkah antisipatif. Kemudian, khusus di Gedung Sate, kami punya poliklinik, ada dokter. Mungkin sewaktu-waktu kita akan keliling memantau kalau-kalau ada memiliki gejala (COVID-19)," terang Iip.
Langkah antispatif ini amat diperlukan mengingat setiap hainya ada 1.000 orang yang bekerja di kawasan Gedung Sate, termasyuk Pegawai Negeri Sipil (PNS), Non-PNS, pihak keamanan, dan tamu.***