Setelah itu, Dinas Kesehatan Jabar akan mengirimkan masker ke Puskesmas tersebut menggunakan layanan PT Pos Indonesia.
"Jadi dalam dua hari ini Puskesmas mengajukan kebutuhannya via PIKOBAR lalu melalui PT Pos kami kirim ke pelosok-pelosok Puskesmas yang kita prioritaskan," ujar Ridwan Kamil atau yang akrab disapa dengan panggilan Kang Emil itu.
Dipilihnya Puskesmas sebagai media penghubung bantuan Pemprov Jabar dengan masyarakat adalah karena unit kesehatan tersebut dianggap paling bisa menjangkau lapisan masyarakat.
Selain itu, pihak Puskesmas juga memiliki tenaga medis yang mampu memastikan kondisi pemohon masker, apakah memang memiliki gejala sakit atau tidak.
Masker tersebut juga diprioritaskan oleh pihak Pemprov Jabar bagi para tenaga medis terlebih yang bekerja di Rumah Sakit (RS) rujukan virus corona atau COVID-19.
Kendati pada tahap satu ini pembagian masker diprioritaskan kepada masyarakat golongan menengah ke bawah yang memiliki gejala COVID-19, namun Kang Emil menegaskan bahwa target Pemprov Jabar adalah pembagian masker bagi seluruh warganya.
Ridwan Kamil mengaku bahwa idealnya bantuan masker ini diberikan kepada seluruh lapisan masyarakat. Namun karena adanya keterbatasan, membuat mantan Wali Kota Bandung itu memutar otak dan memutuskan untuk memberikan masker kepada mereka yang diprioritaskan saja.
"Jumlah penduduk Jabar 50 juta jiwa secara matematika tidak mungkin, maka kita salurkan di tahap satu ini untuk petugas kesehatan dan mereka yang bergejala sakit dulu," tutur Ridwan Kamil.
Baca Juga: Berbohong saat Pemeriksaan Virus Corona di Bandara, Seorang Wanita Harus Berurusan dengan Hukum