Labkesda Jabar Mampu Periksa 96 Sampel Virus Corona Per Hari

- 6 April 2020, 07:51 WIB
ADE BAYU INDRA/"PR" PETUGAS Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Barat mengambil sampel darah peserta tes cepat (rapid test) Covid-19, di Parkir Barat Gedung Sate, Jalan Cimandiri, Kota Bandung, Selasa (31/3/2020). Pemprov Jawa Barat melakukan rapid test Covid-19 terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) dan awak media yang bekerja di Komplek Pemerintahan Gedung Sate guna mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19.
ADE BAYU INDRA/"PR" PETUGAS Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Barat mengambil sampel darah peserta tes cepat (rapid test) Covid-19, di Parkir Barat Gedung Sate, Jalan Cimandiri, Kota Bandung, Selasa (31/3/2020). Pemprov Jawa Barat melakukan rapid test Covid-19 terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) dan awak media yang bekerja di Komplek Pemerintahan Gedung Sate guna mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19. /adebayuindra/

PIKIRAN RAKYAT -Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat menjadi bagian paling penting dan signifikan dalam kampanye tanah parahyangan dalam menanggulangi dan melawan Virus Corona atau COVID-19.

Unit Pelayanan Teknis Daerah milik Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat menjadi laboratorium rujukan provinsi dalam pemeriksaan sampel COVID-19, baik yang dilakukan melalui metode Rapid Diagnosis Test (RDT) maupun Polymarese Chain Reaction (PCR).

Menurut Penanggungjawab Laboratorium Ryan B Ristandi, balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jabar telah mengambil sampel dari empat klaster penyebaran COVID-19, yakni Klaster Seminar Anti Riba Bogor, GPIB Bogor, GBI Lembang, dan Musda Hipmi.

Baca Juga: Permenkes Tentang PSBB Dituding Tidak Efektif, DPR: Hanya Menambah Birokrasi Saja

“Kami merupakan laboratorium rujukan provinsi untuk COVID-19 ini. Jadi semua hasil swab test terkait COVID-19 semuanya diperiksa dengan PCR di kami, termasuk di empat klaster tersebut,” ujar Ryan seperti dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari situs resmi Humas Jabar.

Menurut Ryan, saat ini Balai Laboratorium memiliki kemampuan memeriksa 96 sampel per hari.

Namun dalam dua pekan terakhir sampel terus berdatangan secara cepat sehingga kini Balai Lab sudah punya antrean hingga 300 sampel.

Baca Juga: Terawan Teken Perkemenkes Atur Pelaksanaan PSBB Virus Corona

Untuk itu, Balai Laboratorium Jabar harus memprioritaskan sampel mana saja yang harus lebih dulu keluar, guna mengetahui epidemologi atau peta persebaran virus positif di Jabar.

“Satu kali swab test idealnya hasil sudah keluar lima jam. Tapi karena sudah ada 300- 400 sampel yang mengantre, kami harus memprioritaskan sampel mana yang harus duluan keluar hasilnya,” ucap Ryan.

Untuk memeriksa sampel COVID-19, Balai Laboratorium Jabar bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung serta Pusat Nanosains & Nanoteknologi Institut Teknologi Bandung.

Baca Juga: Imbas Virus Corona, Kemenag Minta Umat Nasrani Rayakan Paskah di Rumah

“Selain dengan Unpad, kami juga sinergi dengan STIH terutama dalam PCR,” kata Ryan.

Balai Laboratorium Jabar juga sedang mempersiapkan laboratorium satelit bersama Institut Pertanian Bogor untuk penanganan COVID-19 di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi.

Menurutnya, dengan tes swab dapat dilakukan secara mandiri agar deteksi serta penanganan lebih responsif tanpa harus menunggu Pemerintah Pusat.

Baca Juga: Anggota DPRD Sumatera Barat Ciptakan Lagu Berjudul 'Corona Melanda Dunia'

Dalam kompetensinya, Balai Laboratorium Jabar atau dikenal juga dengan Labkesda Jabar telah mengantongi sertifikat Laboratorium Penguji dan Laboratorium Medik dari Komite Akreditasi Nasional.

Selain itu, kata Ryan, Balai Laboratorium Jabar juga memiliki sertifikat Bio Safety Laboratory 2 Plus dari World Health Organization (WHO).

“Sertifikat ini dikeluarkan bagi laboratorium yang telah memiliki sistem keamanan tes virus terutama untuk petugas sesuai standar WHO,” terangnya.

Baca Juga: Betah di Rumah Lawan Corona, Tetap Sehat Lakukan Gerakan Senam Mudah Tanpa Alat

Bagian dari Bio Safety Laboratory WHO, Balai Laboratorium Jabar memiliki bio safety cabinet, yakni sebuah lemari khusus untuk menyimpan sampel virus dengan steril dan aman sehingga tidak bocor dan membahayakan masyarakat.

”Bio safety cabinet ini merupakan lemari khusus yang semakin meningkatkan keamanan petugas laboratorium,” jelas Ryan.

Saat ini Balai Laboratorium Jabar telah memiliki tiga alat PCR dengan proses ekstraksi dilakukan secara manual.

Baca Juga: Kak Seto Dorong Masyarakat Terapkan Metode GEMBIRA Selama Berada di Rumah

Namun dalam waktu dekat, Balai akan mendapat tambahan alat PCR dua unit dan ekstraksi dua mesin.

“Selama ini bottleneck-nya saat ekstraksi karena masih manual. Tapi dengan ada bantuan mesin, proses akan lebih cepat,” ungkap Ryan.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Humas Jawa Barat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x