Network
PR BEKASI – Wisata di Garut sejak zaman kolonial memiliki daya tarik dan dikenal oleh bangsa luar, salah satunya Situ Bagendit.
Seperti yang diungkapkan orang Eropa bahwa Garut dikenal sebagai Swiss van Java karena alamnya yang dingin dan indah.
Diketahui tempat wisata tersebut bisa Anda kunjungi saat libur sekolah seperti saat ini bersama keluarga maupun orang tercinta.
Baca Juga: Tata Cara Puasa Dzulhijjah, Lengkap dengan Bacaan Niat Puasanya dalam Latin dan Terjemah
Pamor Situ Bagendit terus naik setelah dikunjungi oleh Presiden Jokowi dan Iriana pada 19 Januari 2019 dalam rangka kunjungan kerja menghadiri beberapa kegiatan.
Selain Presiden Jokowi, banyak menteri yang juga datang berkunjung langsung ke Situ Bagendit untuk menikmati keindahan alamnya.
Para menteri juga merencanakan program untuk membuat wisata danau itu menjadi wisata kelas dunia atau dikenal luas di berbagai belahan negara.
Baca Juga: Jadwal Indonesia U19 di Ajang Piala AFF U19 2022: Melawan Brunei, Thailand, Filipina, Myanmar, dan Vietnam
Kehadiran para petinggi negara tersebut membawa berkah tersendiri karena pemerintah pusat mengucurkan anggaran khusus untuk merevitalisasi wisata danau itu.
Tujuannya tentu itu menjadikannya wisata danau berkelas dunia atau yang dapat menarik pengunjung dari mancanegara.
Revitalisasi kawasan Situ Bagendit dilakukan oleh Kementerian Pembangungan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Baca Juga: One Piece: Ryokugyu Berkunjung ke Wano Tanpa Pasukan Angkatan Laut, Ada Misi Apa?
Penataan objek wisata Situ Bagendit dilakukan di lahan seluas 2,8 hektare yang terbagi dalam enam zona.
Di antaranya adalah zona 1 untuk wisata publik, zona 2 untuk kuliner, zona 3 area green school, zona 4 area komersial, zona 5 area water sport, dan zona 6 area Masjid serta konservasi.
Proyek penataan dimulai pada November 2020 dan ditargetkan selesai 2022, anggarannya sebesar Rp87,73 miliar dari APBN.
Baca Juga: One Piece: Meski Akan Segera Berakhir, Apakah Arc Wano Sesuai Harapan?
Adapun pelaksanaannya dilakukan PT Adhi Karya sebagai kontraktor pelaksana, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari laman ANTARA.
Penataan juga meliputi pembangunan jogging track sepanjang 6 km, taman teratai, taman bermain, pusat kuliner masjid terapung, dan jembatan swafoto.
Situ Bagendit memiliki luas kurang lebih 120 hektare yang meliputi sejumlah wilayah seperti desa di Kecamatan Banyuresmi, ada pula sejumlah fasilitas untuk pejalan kaki yang mengitari pinggiran danau.
Baca Juga: Bolehkah Menjual Daging Kurban Hasil Pemberian dari Masjid? Berikut Hukumnya dalam Islam
Selanjutnya ada fasilitas untuk pengunjung menuju ke tengah danau, ada juga bangunan semi tembok dan bambu yang dibangun di atas danau.
Menurut laporan dari Pemkab Garut, wajah baru Situ Bagendit mampu menyedot pengunjung yang cukup banyak, bahkan saat liburan lebaran hari kedua, pengunjung diperkirakan mencapai 10 ribuan orang.
Situ Bagendit sekarang menjadi wisata unggulan dan dibanggakan masyarakat Garut, selain wisata pemandian air panas (Cipanas), pantai, maupun wisata pegunungan dan budaya.
Baca Juga: Catat, Vaksin Booster Akan Menjadi Syarat Wajib Masuk Fasilitas Publik, Berikut Informasinya
Kementerian PUPR berharap kawasan wisata Situ Bagendit dapat menjadi salah satu ikon dari sektor wisata di Kota Garut,
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan persnya menyampaikan bahwa upaya awal pengembangan pariwisata yaitu memperbaiki infrastrukturnya.
Kemudian, dilakukan pula perbaikan pada segala macam perlengkapan penunjang dan kegiatan baru untuk promosi besar–besaran.
Sementara itu Bupati Garut Rudy Gunawan menyampaikan pemerintah daerah selama ini terus berupaya mendongkrak kunjungan wisata ke daerah Garut termasuk pada Situ Bagendit.***
