Dia yang juga merupakan Anggota Panja Kesejahteraan TNI di DPR, mengapresiasi kehendak institusi Kodam Siliwangi yang ingin mengganti kerugian yang dialami warga.
Namun demikian, Willy juga menekankan, selain ganti rugi, Kodam juga mempunyai utang penjelasan kepada publik atas peristiwa yang terjadi.
Baca Juga: Diklaim Lebih Murah dan Ramah Lingkungan, Maserati Fokus Produksi Mobil Listrik
"Kita patut apresiasi langkah cepat TNI untuk ganti rugi, namun itu tidak menghapus kewajiban TNI untuk menjelaskan mengapa ada alat perang yang bisa keluar masuk pada hari itu," ucapnya.
Willy menekankan bahwa citra TNI yang makin baik di masyarakat, jangan sampai tergerus oleh peristiwa-peristiwa yang digunjingkan publik.
"Saya percaya TNI akan menyelesaikan hal ini dengan baik," ucapnya.
Baca Juga: Ciptakan Suasana Baru, RSUD Mataram Hadirkan Live Music
Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) III/Siliwangi Kolonel Infanteri F.X. Sri Wellyanto Kasih, mengungkapkan bahwa kecelakaan kendaraan tempur tersebut terjadi pada hari Kamis, di pertigaan pasar Rajamandala atau jalan raya Cipatat, Kabupaten Bandung Barat pada pukul 11.00 WIB.
"Batalyon Kavaleri IV sedang melaksanakan latihan Uji Siap Tempur Tingkat Kompi, pada saat melintas di pertigaan mendapatkan kecelakaan menabrak empat buah motor dan satu gerobak penjual tahu," tuturnya.
Pangdam III/Slw Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto pun langsung memerintahkan Danpomdam III/Slw untuk segera melakukan penyidikan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).