Baca Juga: DPR Sahkan UU Cipta Kerja 'Kucing-kucingan', Cucu Bung Hatta: Cara Kerjanya Tidak Berasas Demokrasi
Henhen melanjutkan, terdapat enam selongsong yang diamankan pasca penembakan tersebut.
"Selongsong itu tadi mahasiswa yang bawa. Yang dua kalau tidak salah, bom smoke tadi dilemparin ke gerbang depan persis Indomaret ke sini," katanya.
Menurutnya, kejadian penembakan gas air mata tak menyebabkan korban luka. Namun, sebagian orang perih dan sesak karena menghirup gas tersebut. Selain itu, menyebabkan salah satu kaca jendela pos satpam Unisba pecah.
Baca Juga: Antisipasi Demo Massal Hari ini, Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas Berikut di Jakarta
Terkait ini tembakan ke arah pos satpam, Henhen tak tahu persis polisi menggunakan senjata gas air mata atau senjata peluru karet. Pasal, saat Henhen mendengar letupan senjata, hampir berbareng ia pun mendapati kaca pos satpam pecah, namun tak ada asap.
"Korban yang kena tidak ada. Cuman yang kena gas air mata aja di jalan," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, Aksi unjuk rasa penolakan UU Omnibus Law kembali dilakukan di depan Kantor DPRD Jabar, kemarin. Aksi berujung ricuh.
Baca Juga: Joko Widodo Bagikan Bantuan Presiden di Kalimantan Tengah, Warganet: Anda Sopan Kami Curiga
Massa aksi yang terdiri atas mahasiswa beralmamater kampus masing-masing beserta demonstran berpakaian bebas lainnya bergabung. Jumlah massa diperkirakan mencapai ribuan, lebih banyak dari aksi pada Selasa, 6 Oktober 2020 lalu.***