PR BEKASI – Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi membantah laporan ditemukannya kasus varian Omicron di Bekasi, Jawa Barat.
Laporan tersebut menyebutkan terdapat empat orang di Bekasi, yang terpapar varian Omicron.
Nadia mengungkapkan, pihaknya telah mendalami laporan temuan kasus varian Omicron kepada petugas laboratorium di Bekasi.
Menurutnya, empat kasus positif di Bekasi bukan varian Omicron melainkan varian Delta.
Hingga saat ini, varian Omicron belum di Indonesia.
“Tidak benar ini (kasus Omicron di Bekasi). Belum ada kasus sampai saat ini," katanya, pada Rabu, 8 Desember 2021.
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antaranews, Nadia mengungkapkan upaya Kemenkes mengantisipasi Omicron maupun varian baru Covid-19.
Diantaranya dengan meningkatkan cakupan tes genom sekuensing dari para pasien.
Itu dilakukan dengan menyediakan 11 mesin tes genom sekuensing.
Harapannya, bisa membantu mempercepat pendeteksian varian baru Covid-19, termasuk Omicron.
Selain juga dengan memperketat pengawasan terhadap pelaku perjalanan internasional.
“Kemenkes terus meningkatkan cakupan tes genom sekuensing dari para pasien yang terpapar Covid-19,” lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti menyampaikan temuan 4 kasus varian Omicron.
Empat orang warga DKI Jakarta dinyatakan terpapar varian Omicron.
Temuan itu berdasarkan pemeriksaan sampel di Laboratorium Farmalab, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.***