Update Terbaru! Empat Korban Kecelakaan Cibubur yang Teridentifikasi Hari Ini Adalah Pasangan Suami Istri

PR BEKASI – Kecelakaan maut di jalan alternatif Cibubur yang terjadi pada 18 Juli 2022 masih menjadi sorotan, karena menewaskan puluhan orang.

Berdasarkan informasi yang dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari KarangasemBali.com, korban jiwa kini menjadi 11 orang dan kasus kecelakaan maut tersebut masih terus ditangani Kanit Laka Lantas Polres Metro Bekasi Kota AKP Farida dalam pengecekan indentitas.

Sembilan jenazah korban kecelakaan maut dibawa ke RS Polri Kramatjati sedangkan untuk korban lainnya dibawa ke RS Permata Cibubur.

Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara, Kepala Sub Direktorat Pelayanan DVI RS Polri AKBP Nugroho Lelono menyampaikan telah mengidentifikasi empat jenazah dan telah dibawa pulang oleh keluarganya.

Baca Juga: One Piece 1054: Oda Berhasil Buat Fans Bungkam, Nika Luffy Ternyata Sudah Dirancang Lebih dari 15 Tahun

Kepala Sub Direktort menjelaskan empat korban yang telah teridentifikasi merupakan dua pasangan suami istri.

Dua jenazah pasangan suami istri yang pertama adalah Warni (42) dan Iyus Supriatna (50), pasangan ini sudah diambil oleh keluarganya yang beralamat Gunung Putri, Bogor.

Sementara korban lainnya juga merupakan pasangan suami istri (pasutri) Muhammad Sirod (41) dan Sugiyatmi (38 tahun) yang tercatat warga Desa Bayan Purworejo, Jawa Tengah.

Kedua jenazah pasutri tersebut kini masih berada di ruang Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati menunggu diambil pihak keluarga.

Baca Juga: Siapa Sosok Pacar Baru Kaesang? Berikut Profil Singkat Erina Gudono

Sampai saat ini total secara keseluruhan ada 7 jenazah yang berhasil teridentifikasi.

Pada Senin kemarin, pihak RS Polri telah menyatakan ada tiga jenazah telah dibawa pihak keluarganya atas nama Pelda Suparno (51) istrinya Priyastini (50) dan satu korban lainnya Ardi Nurcahyanto (23)

Nugroho mengimbau agar masyarakat yang merasa kehilangan kerabatnya terkait kecelakaan maut di Cibubur untuk melapor ke RS polri atau keluarga yang terdekat yang ada hubungannya degan korban yang sedarah, misalnya anak atau orangtua.

Pihak keluarga yang datang diminta menyerahkan dan membawa data pembanding yang mencakup sidik jari semasa hidup seperti dokumen ijazah, Kartu Keluarga KTP dan SIM.***