Temuan Bangunan Bersejarah di Stasiun Bekasi, Rahmat Effendi: Diduga Peninggalan Zaman Jepang

12 Agustus 2020, 16:13 WIB
Pekerja yang sedang bekerja dalam proyek double track dan pemugaran stasiun Bekasi di tengah kehebohan penemuan benda yang diduga peninggalan kerajaan Jepang. /Instagram Disparbud Bekasi

PR BEKASI - Belum lama ini masyarakat Kota Bekasi dihebohkan dengan penemuan bangunan bersejarah di sela-sela aktivitas revitalisasi Stasiun Kota Bekasi dan pembangunan proyek double-double track di bekas rel kereta api batu bara.

Banyak dugaan muncul sejak ditemukannya bangunan bersejarah yang berbentuk bata merah dan jendela kayu tersebut. Salah satunya datang dari Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI, Rahmat Effendi menduga penemuan sejumlah bangunan di bawah tanah Stasiun Kota Bekasi merupakan peninggalan sejarah zaman penjajahan Jepang.

Baca Juga: Zona Kuning Diizinkan KBM Tatap Muka, Forum Guru: Bukti Gagalnya Pemerintah Atasi Masalah PJJ 

"Kita takut situs itu bersejarah. Makanya, kami bikin surat ke lembaga-lembaga cagar budaya, supaya kita tidak disalahkan," ucap Rahmat Effendi kepada wartawan Selasa 11 Agustus 2020.

Lebih lanjut, Rahmat Effendi mengatakan bangunan bersejarah itu bisa dilihat dari bentuk bangunan yang ditemukan, bahwa bangunan tersebut mirip seperti bangunan bawah tanah.

"Karena bentuknya (seperti lorong), belum lihat? Saya sudah. Kalau kita lihat itu ya, minimal bangunan bawah tanah," ujar pria yang akrab disapa Bang Pepen itu.

Bang Pepen memberikan contoh, seperti di museum di DKI Jakarta, batu bata yang ditemukan di Stasiun Kota Bekasi memiliki panjang sekitar 30 sentimeter, ketinggian 5 sentimeter, dan lebar sekitar 8 sampai 9 sentimeter.

Baca Juga: Ungkap Pelaku Pemerkosaan di Bintaro, Polisi: Awalnya Hanya Berniat untuk Curi Blower AC 

"Itu artinya sudah bata modern. Nah hanya dulu bentuknya saluran. Tapi kalau itu saluran gak mungkin, karena kalau (itu) saluran masuk ke kali Bekasi. Tapi saya kira seperti bangunan mungkin zaman Jepang," ujar dia.

Dugaan itu diperkuat, kata Bang Pepen, karena saat itu banyak tentara Jepang yang dibantai di dekat benda dan batu bata yang ditemukan tersebut.

"Dulu zaman Jepang banyak dibantai di Kali Bekasi. Bisa saja itu bekas markas Jepang. Besar kemungkinan, tapi sejarah yang menentukan," kata Bang Pepen.

Baca Juga: Resmi Diperkenalkan Liverpool, Kostas Tsimikas Jadi Pemain Kedua Yunani yang Perkuat The Reds

Bang Pepen mengaku khawatir benda dan bangunan yang ditemukan di bawah pembangunan revitalisasi Stasiun Kota Bekasi merupakan salah satu tempat situs barang bersejarah.

"Nah kalau gak ada? Ini kan ada program pembangunan stasiun DDT, yang penting dievaluasi, dicek nilai-nilai. Tapi jangan mengganggu program pembangunan, makanya kita kirim buru-buru, biar cepat diantisipasi," ujar Bang Pepen.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler