Kota Bekasi Dikepung Pendemo, Polisi Lakukan Penyekatan Jalan di 12 Titik

8 Oktober 2020, 12:33 WIB
Penghadangan polisi terhadap aksi mahasiswa di Jababeka I Cikarang. Rabu, 7 Oktober 2020. PRMN Bekasi/M.Hafni Ali Fahmi. /

PR BEKASI -  Demo Tolak UU Cipta Kerja di Bekasi masih terus berlanjut hingga hari ini.

Menanggapi hal itu, Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Alfian menyampaikan, pihaknya melakukan penyekatan 12 titik di perbatasan Kota Bekasi.

Jumlah titik penyekatan tersebut bertambah dua lokasi dibanding sehari sebelumnya.

Baca Juga: Nyatakan Siap Menerima Judical Review UU Ciptaker, MK: Insha Allah, Apalagi Menyangkut Kebenaran

Penyekatan dilakukan untuk mencegah massa ke luar Kota Bekasi menggelar unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja.

"Penyekatan kita tambah jadi 12 titik. Aspirasinya berharap aksi simpatik aja, jangan ke Jakarta," kata Alfian, Kamis 8 oktober 2020.

Berikut daftar lokasi penyekatan:

Baca Juga: Andi Arief: Rakyat Lebih Mementingkan Risiko Hari Ini untuk Kemenangan Dibanding Takut dengan Corona

- Gerbang tol Bekasi Barat 1
- Gerbang tol Bekasi Barat 2
- Gerbang tol Bekasi Timur 
- Pintu tol Jatiwaringin
- Pondok Gede
- Area KM 5 Pondok Gede
- Sumber Arta
- Perbatasan Cakung
-Medan Satria
-Perbatasan Cakung
-Bekasi Barat
- Pintu tol Jatiwarna 2
- Pintu tol Jatiasih 2
- Tomyam Jakasetia
- Sasak Jarang

Baca Juga: Respons UU Ciptaker, Yusuf Mansur: Allah Uji Kita Melalui Presiden, Menteri, dan DPR

Selain itu, aparat keamanan juga berjaga di lokasi kantor pemerintahan hingga DPRD Kota Bekasi.

Sebanyak 522 polisi dikerahkan untuk mengamankan wilayah Bekasi.

Alfian meminta mahasiswa maupun buruh tidak bergabung aksi ke Jakarta demi mencegah penularan Covid-19.

Baca Juga: DPR Sahkan UU Cipta Kerja 'Kucing-kucingan', Cucu Bung Hatta: Cara Kerjanya Tidak Berasas Demokrasi

"Karena pasti akan mengganggu ketertiban umum. Kan boleh perwakilan, misalnya serikat beberapa orang, terus perwakilan mahasiswa 10 orang cukup," kata dia kepada Pikiranrakyat-Bekasi.com, Kamis, 8 Oktober 2020.

"Tetapi kalau ribuan, kan ini pembatasan sosial. Kalau di sana ada wabah, kita carrier siapa yang bertanggung jawab? Ini yang kita antisipasi klaster baru," kata dia.***

Editor: Puji Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler