Pelaku Curanmor di Sukatani Bekasi Tewas Dihakimi Massa, Keluarga Minta Keadilan

30 Oktober 2020, 21:06 WIB
Pelaku curanmor di Kabupaten Bekasi dihakimi massa. /M. Hafni Ali Fahmi/PR BEKASI/

PR BEKASI - Pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Kabupaten Bekasi meninggal dunia usai dihakimi warga pada Kamis, 29 Oktober 2020.

Kejadian tersebut pun viral dalam sebuah video, warga menghakimi pelaku curanmor hingga ke tengah perkarangan sawah.

Salah satu pelaku pencurian sepeda motor yang dihakimi warga akhirnya meninggal dunia di rumah sakit. Proses pemakaman pun diwarnai jerit tangis pihak keluarga pelaku yang menjadi korban bulan-bulanan massa.

Baca Juga: Manuver Golkar Berkuasa di Indonesia Lewat Airlangga Semakin Nyata, Rocky Gerung: Kita Lihat Nanti

Keluarga pelaku yang menjadi korban main hakim sendiri sangat terpukul hatinya, melihat warga yang melakukan aksi main hakim sendiri hingga menewaskan pelaku.

Keluarga pelaku meminta kepolisian mengungkap dan menangkap para pelaku yang main hakim sendiri.

Jerit tangis mengiringi kedatangan mobil jenazah, pelaku yang diduga melakukan pencurian ke rumah almarhum Aryadi alias Talik (32) tahun warga Kampung Srengseng Bungur RT 2 Desa Sukamulya, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Almarhum meninggal dunia pada malam hari setelah sempat kritis lantaran dihakimi warga setelah kepergok melakukan aksinya di Kampung Pulo Turi, Desa Sukahurip, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Baca Juga: Projo Minta Perbanyak Komisaris BUMN dari Pendukung Jokowi, Fadli Zon: Ganti BUMR Saja, Biar Jelas

Korban sempat mendapatkan pertolongan di rumah sakit. Namun akhirnya meninggal dunia.

Almarhum dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk dilakukan visum dan menurut keterangan pihak keluarga almarhum tewas akibat luka oleh benda tumpul di bagian kepala.

Menurut Nawiyah (39) Kakak almarhum mengatakan, sungguh tidak disangka adiknya bakal mengalami perlakuan seperti itu, terlebih setelah adiknya dibawa ke rumah sakit, kata Nawiyah setibanya dirinya di RS adiknya sudah meninggal dunia.

"Saya enggak nyangka ade saya kaya gitu, apa lagi pas saya tahu kabar ade saya dibawa ke rumah sakit, lebih saya sedih sampe sana ade saya udah meninggal," ucap Nawiyah, pada Kamis, 29 Oktober 2020 sore.

Baca Juga: Protes Pernyataan Macron, Senin Depan Kantor Kedubes Prancis Dikabarkan Akan Digruduk Ribuan Massa

Proses pemakaman berlangsung dengan diiringi tangis dan rasa emosi keluarga almarhum, rencananya pihak keluarga akan melaporkan Kasus main Hakim sendiri yang dilakukan warga.

"Saya minta tolong dari kejadian ini polisi bisa menangkap yang hakimin ade saya," ucap Nawiyah.

Terkait peristiwa main hakim tersebut, sampai saat ini kepolisian belum bisa memberikan keterangan.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler