"Jadi 14.060 vaksin yang sudah diterima Pemkot Bekasi diperuntukkan bagi peserta dengan jumlah 7.030. Karena kan untuk dua kali penyuntikan dengan rentang waktu 14 hari. Sehingga sasarannya hanya 7.030, tapi nakes sekitar 7.000, sisanya untuk pimpinan," ucapnya.
Angka tersebut, kata dia, masih terbilang jauh dibandingkan jumlah keseluruhan tenaga kesehatan di wilayahnya yang mencapai 24.000 orang. Tanti mengaku sudah menyampaikan kekurangan dosis vaksin kepada pemerintah pusat.
Baca Juga: Masa Evakuasi Sriwijaya Air SJ 182 Berakhir Hari Ini, Begini Rencana Basarnas ke Depan
"Ini kan bertahap sampai April nanti untuk tenaga medis," ucapnya.
Pemerintah Kota Bekasi memastikan tidak ada tenaga kesehatan yang menolak diberikan vaksin. Seluruh tenaga kesehatan itu sudah melewati proses verifikasi penerima vaksin.
"Tidak ada nakes yang menolak, apalagi mereka yang bersentuhan langsung dengan pasien Covid-19," ujarnya.
Baca Juga: Anda Terima Informasi Pendaftaran Banpres Produktif UMKM Lewat Online? Hati-hati, Itu Hoaks!
Diketahui Wakil Walikota Bekasi juga dijadwalkan untuk menerima vaksinasi pada Jumat, namun tidak terlaksana lantaran tidak lolos screening kesehatan.
Selain Tri, Ketua DPRD Bekasi Choiruman J Putro dan Ketua Kejaksaan Negeri (Kejari)Bekasi Didik Istiyanta juga tidak lolos screening kesehatan.
"Saya, Ketua DPRD dan Kejari belum berkesempatan divaksinasi karena tidak lolos screening kesehatan. Jadi ditunda sampai kondisi memungkinkan," ujar Tri Adhianto, seperti dilihat Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @mas_triadhianto.