Sempat Divaksin Pekan Lalu, Anggota DPRD Kabupaten Bekasi Dikabarkan Meninggal Dunia Diduga Akibat Covid-19

- 11 Maret 2021, 12:34 WIB
Anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Imam Hambali dikabarkan meninggal dunia diduga akibat terpapar Covid-19 padahal sepekan sebelumnya telah melakukan vaksin.
Anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Imam Hambali dikabarkan meninggal dunia diduga akibat terpapar Covid-19 padahal sepekan sebelumnya telah melakukan vaksin. /PKS.id

PR BEKASI - Kabar duka terdengar dari Anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Imam Hambali.

Imam Hambali dilaporkan meninggal dunia pada Kamis, 11 Maret 2021, hari ini.

Sebelumnya, Imam Hambali sempat didiagnosis terpapar Covid-19.

Padahal pria yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sosial Kabupaten Bekasi tengah mengadakan acara dengan sejumlah anggota dewan lainnya.

Baca Juga: Felicia Tissue Akhirnya Tunjukkan Ketegaran Usai Resmi Putus dari Kaesang Pangarep

Baca Juga: Ungkap Alasan Digelarnya KLB, Darmizal: Ini Jalan Bagi Kader di Daerah untuk Bangkit dari Keterzaliman

Baca Juga: Mengejutkan! Kantor Moeldoko-AHY di Menteng Jakarta Hanya Berjarak 3,5 Km

Acara tersebut yakni vaksinasi yang digelar di Komplek Stadion Wibawa Mukti Kabupaten Bekasi.

Diketahui bahwa acara vaksinasi Covid-19 tersebut diselenggarakan pada pekan lalu, sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Divaksin Pekan Lalu, Anggota DPRD Kabupaten Bekasi Meninggal Dunia Diduga karena Covid-19".

Kabar meninggalnya Imam dikonfirmasi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Muhammad Nuh.

Sebelum meninggal, kata Nuh, Imam sempat mengeluh kecapaian setelah padatnya jadwal rapat legislatif.

Semula, kata Nuh melanjutkan, Imam mengeluhkan sakit tifus namun kemudian meninggal dunia.

Baca Juga: Bantah Tuduhan Money Politik di KLB, Darmizal: Itu Klasik dan Kuno kalau Dibahas Terus-menerus

"Informasi yang saya dapat, saya kroscek dengan keluarganya betul wafat, tadi jam 3.30 pagi. Informasi ketika beliau minta instirahat karena lelah waktu itu habis rapat karena tipes, yang sampai ke telinga kami karena tipes," kata dia.

Sebelum meninggal dunia, kata Nuh, pihak keluarga sempat membawa Imam ke rumah sakit.

Namun, ketika dilakukan pengecekan pihak rumah sakit menyebut almarhum positif Covid-19.

"Tadi dibawa ke rumah sakit untuk ngecek apakah ada Covid dan sebagainya, mengarah ke Covid di akhir hayatnya, dan pemakaman akan menggunakan standar Covid," kata Nuh.

Nuh mengaku heran dengan diagnosis yang menyebutkan positif Covid-19. Soalnya, almarhum sempat menjalani vaksinasi dosis pertama pekan lalu.

Baca Juga: Tanggapi Kabar Moeldoko Cs yang Akan Dipolisikan Gubernur Sumut, Arif Poyuono: Saya Harap Ada Tindakan Hukum

Sebelum meninggal dunia, kata Nuh, pihak keluarga sempat membawa Imam ke rumah sakit.

Namun, ketika dilakukan pengecekan pihak rumah sakit menyebut almarhum positif Covid-19.

"Tadi dibawa ke rumah sakit untuk ngecek apakah ada Covid dan sebagainya, mengarah ke Covid di akhir hayatnya, dan pemakaman akan menggunakan standar Covid," kata Nuh.

Nuh mengaku heran dengan diagnosis yang menyebutkan positif Covid-19. Soalnya, almarhum sempat menjalani vaksinasi dosis pertama pekan lalu.

"Padahal sudah divaksin, kami juga gak ngerti ya. Kok bisa ya? Katanya kalau sudah divaksin itu daya tahan tubuh 50 persen sudah bisa menangkal, kalaupun kena juga gak sampe parah. Tapi ini meninggal dunia," ucapnya.

Baca Juga: Pemerintah Resmi Hapus Limbah Batubara dari Kategori B3, Trend Asia: Berbahaya bagi Lingkungan dan Manusia

Nuh merupakan mantan Ketua DPD PKS Kabupaten Bekasi periode sebelumnya yang kemudian digantikan oleh Imam Hambali.

Menurut Nuh, Imam merupakan sosok yang memiliki manajerial yang baik, mampu berbagi, mampu mendistribusikan kerja, serta mampu mendefinisikan kerja dengan baik.

"Tentu saja dia orang baik, mudah tersenyum, cerdas. Ketika saya ketua, beliau sekretaris sudah luar biasa kerjanya membantu saya," ucapnya.

Salah satu program yang berhasil digagas beliau, kata Nuh yakni pembuatan KTA PKS digital. Menurutnya, program itu mampu meningkatkan jumlah kader secara signifikan.

"Sebagai ketua DPD PKS, dia melaunching itu, tujuannya untuk menjawab terhambatnya pergerakan orang untuk datang ke sekretariat untuk menjadi kader PKS. Alhamdullilah Kabupaten Bekasi pertumbuhan PKS cukup besar di Jawa Barat dengan gagasan beliau," ucapnya.

Baca Juga: Sedih Moeldoko Dituduh Macam-macam, Ruhut Sitompul: Hari Ini Aku Menangis Melihat SBY dan AHY

Sementara itu, ucapan belasungkawa mengalir kepada almarhum baik dari rekan sesama Dewan maupun masyarakat lainnya.

"Mohon diberikan keihklasan dan keridhaan dari jemaah dan para sahabat untuk bisa maafkan kesalahan almarhum, diampuni segala dosanya dan diterima di sisi Allah," kata Ketua Fraks Madani DPRD Kabupaten Bekasi, Cecep Noor.

Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengaku masih menelusuri kebenaran kabar yang menyebutkan Imam Hambali mengidap Covid-19.

"Untuk saat ini saya tidak ada info valid," kata dia.*** (Tommi Andryandy/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x