Coba Kalahkan AS, China dan Rusia Akan bangun Stasiun Ruang Angkasa di Permukaan Bulan

- 30 Januari 2022, 14:07 WIB
China dan Rusia akan membangun Stasiun Ruang Angkasa di permukaan Bulan untuk mengalahkan AS.
China dan Rusia akan membangun Stasiun Ruang Angkasa di permukaan Bulan untuk mengalahkan AS. /Reuters/Dado Ruvic /

PR BEKASI – China dan Rusia dilaporkan sudah sepakat berkoalisi untuk membangun stasiun ruang angkasa di Bulan. 

Hal tersebut dilakukan untuk menyaingi stasiun ruang angkasa milik Lembaga Antariksa Amerika Serikat (AS), NASA, bernama Lunar Gateway.

Lunar Gateway akan diluncurkan ke orbit Bulan untuk dijadikan pusat komunikasi dan penelitian penting. 

Salah seorang pejabat di Lembaga Antariksa China (CNSA) mengkonfirmasi pada Jumat, 28 Januari 2022, bahwa mereka berencana membangun Stasiun Penelitian Bulan Internasional (ILRS).

Baca Juga: Hari Ini, 3 Zodiak Diprediksi akan Sial, Anda Termasuk?

"China dan Rusia akan bekerja sama untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur dasar ILRS pada 2035 mendatang," kata Wakil Direktur CNSA, Wu Yanhua. 

Pembangunan stasiun ruang angkasa tersebut juga termasuk dalam upaya mencari sistem energi, komunikasi dan pendukung kehidupan. 

Namun, berbeda dengan Lunar Gateway milik NASA yang hanya akan mengorbit Bulan, China dan Rusia justru akan membangun stasiun ruang angkasa di permukaan Bulan. 

Hal tersebut dilakukan agar memudahkan para ilmuwan untuk menjelajahi satelit alam Bumi tersebut. 

Baca Juga: Update Ikatan Cinta 30 Januari 2022: Tak Ada Harapan Hidup, 2 Sosok Ini Buat Irvan Bangkit

Kedua negara juga diketahui telah sepakat bekerja sama untuk meluncurkan misi robot Chang'e7 untuk menjelajahi Bulan pada 2025 mendatang.  

Pengumuman koalisi tersebut telah memunculkan berbagai spekulasi, terkait perlombaan ruang angkasa terbaru antara AS dengan China dan Rusia. 

AS sendiri diketahui telah menjadwalkan sebuah uji coba besar program Artemis pada bulan depan. 

Uji coba tersebut diketahui bertujuan untuk membawa kembali misi berawak ke Bulan pada akhir dekade ini. 

Baca Juga: Rekomendasi 6 Film Mandarin untuk Temani Perayaan Tahun Baru Imlek 2022

Kepala perancang penyelidikan bulan pertama China, Ye Peijian, mengatakan kepada media pemerintah, bahwa mereka mungkin akan segera mengirim awak ke Bulan untuk pertama kalinya dalam sejarah pada 2030 mendatang.  

Namun, menurutnya, China ingin terus mengirimkan misi robotik ke ruang angkasa untuk mengeksplorasi keberadaan dan distribusi air serta kutub Bulan. 

Misi ruang angkasa terakhir China ke Bulan diketahui terjadi pada 2020, setelah meluncurkan Chang'e 5 pada 2020 lalu, dan berhasil membawa berbagai sampel batuan Bulan. 

April 2021 lalu, China juga berhasil meluncurkan roket Tianhe, yang membawa berbagai bahan baku untuk pembangunan stasiun ruang angkasa jangka panjang pertama milik negeri tirai bambu. 

Menurut pejabat dalam program bersama China dan Rusia tersebut, kolaborasi ruang angkasa tersebut tak hanya terbuka bagi ilmuwan dari dua negara tersebut, melainkan ilmuwan dari seluruh dunia. 

"Kami menyambut partisipasi luas dari rekan-rekan internasional," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Minggu, 30 Januari 2022.***

Editor: Gita Pratiwi

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah