Tanam 1.000 Bibit Pohon, Tri Adhianto: Semoga Dimanfatkan Warga di Kemudian Hari

- 14 Juni 2020, 14:05 WIB
Ilustrasi Penanaman pohon.*
Ilustrasi Penanaman pohon.* /RIRIN NUR FEBRIANI/"PR"/

PR BEKASI - Sebanyak 1.000 bibit pohon ditanam di Jalan Raya Kota Bekasi, Jawa Barat tepatnya di jalan baru Underpass Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur sebagai bentuk nyata program penghijauan lingkungan setempat.

"Penanaman bibit pohon selain program penghijauan juga sekaligus upaya penganekaragaman pangan di Kota Bekasi," kata Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahjono di Bekasi seperti dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara Minggu, 14 Juni 2020.

Didampingi perwakilan unsur masyarakat, pelajar, serta aparatur Pemerintah Kota Bekasi, Tri berharap penanaman 1.000 bibit pohon sukun dan sawo manila kali ini dapat dimanfaatkan warganya di kemudian hari.

Baca Juga: Arkeolog Temukan Makam Berhias Daun Emas, Diduga Kuat Milik Ratu Cleopatra

Menurut dia meski di masa pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19) aktivitas positif seperti ini harus tetap dilakukan guna menciptakan lingkungan yang asri dan sejuk.

"Dengan begitu udara di lingkungan kita juga semakin bersih dan kita juga turut menjaga kesehatan lingkungan karena pohon adalah paru-paru dunia," ujarnya.

Selain menjaga paru-paru dunia Tri juga meyakini penanaman bibit pohon ini akan memberikan alternatif bahan pangan bagi masyarakat sekitar.

Baca Juga: Usai 2 Bulan Lebih Dirawat Karena Covid-19, Pria 70 Tahun Ini Kaget karena Ditagih Rp 14,1 Miliar

"Seperti yang diketahui pohon sukun dan sawo ini bisa diolah menjadi bahan pangan dengan kandungan karbohidrat yang baik sebagai pengganti nasi," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Tri juga mengingatkan warganya untuk selalu membersihkan lingkungan agar tercipta lingkungan yang nyaman.

"Untuk dikenal sebagai kota yang asri agar orang yang datang ke kota kita akan merasa nyaman," ucapnya.

Baca Juga: Gerhana Matahari Cincin Akan Terjadi pada 21 Juni 2020, Berikut Wilayah Indonesia yang Dilintasinya

Tri bahkan menyebut jalanan yang saat ini kondisinya kurang terawat itu akan diproyeksikan sebagai salah satu titik alternatif hari bebas kendaraan atau car free day.

"Jadi nanti warga Bekasi Timur khususnya tidak perlu lagi datang ke car free day yang ada di Jalan Ahmad Yani," kata dia.

Selain itu dirinya juga mengatakan, pihaknya akan kembali membuka kegiatan Car free Day di kawasan Jalan Jenderal Ahmad Yani, Bekasi Selatan, secara bertahap mulai 21 Juni 2020.

Baca Juga: Kapan Waktu Rilis dan Berapa Harga PlayStation5? Berikut Laporan dari The Sun

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, pada tahap awal kegiatan pada hari bebas kendaraan bermotor (Car Free Day/CFD) akan dilakukan dengan beberapa pembatasan.

"Artinya, akan ada pembatasan jumlah warga yang meriung di kawasan Jalan Jenderal Ahmad Yani pada Minggu pagi itu. Pada 21 Juni mungkin kita buka dari kapasitas kecil," imbuhnya.

"Pada 21 Juni jadi diperbolehkan 5.000 orang dulu, baru dua minggu kemudian 10.000 (orang), dua minggu depan lagi 20.000 (orang). Tahapan sampai 2 Juli itu (pengunjung) 50-70 persen dan kalau sudah bisa stabil 100 persen," katanya.

Baca Juga: Cerita AHY Tentang Firasatnya Sebelum sang Paman Pramono Edhe Wibowo Hembuskan Napas Terakhir

Pemerintah Kota Bekasi berencana menerapkan pembatasan dalam pelaksanaan kegiatan CFD setidaknya sampai masa penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional berakhir pada 2 Juli 2020.

Hingga 2 Juli 2020 Rahmat Effendi mengatakan, waktu pelaksanaan CFD dibatasi dari pukul 6.00 WIB hingga 8.00 WIB dan warga yang menghadiri kegiatan itu harus menjalankan protokol pencegahan penularan Covid-19.

"Warga yang melakukan kegiatan CFD diwajibkan memakai masker, mencuci tangan, serta tidak saling bersentuhan atau jaga jarak. Kita akan siapkan sarana cuci tangan juga di lokasi CFD," kata Rahmat.

Baca Juga: Ratusan Santri Kembali ke Ponpres di Tasikmalaya, Kedatangan Dibagi 3 Gelombang

Ia mengatakan bahwa kegiatan CFD akan dilaksanakan sebagaimana biasa setelah tidak ada lonjakan kasus penularan Covid-19.

"Jika tidak ada lonjakan kasus COVID-19 maka CFD diperbolehkan dengan kapasitas normal," ujarnya.

Sebelum pandemi Covid-19, kegiatan CFD di kawasan Jalan Jenderal Ahmad Yani Kota Bekasi dapat dihadiri hingga 30.000 orang.

Baca Juga: Adik Kim Jong Un Buat Perhitungan dengan Korea Selatan, Geram Soal Selebaran Anti-Pyongyang

Saat pandemi datang, pemerintah daerah meniadakan kegiatan tersebut.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x