Dapat diketahui, para orangtua bisa mencontoh sistem pendidikan anak usia dini di negara Jepang yang terkenal juara, dimana anak-anak TPA dan TK tidak ditargetkan untuk membaca, menulis, atau menghafal.
"Keberadaan Yochien (sekolah TK) dan daycare atau Hoikuen (tempat penitipan anak/TPA) di Jepang memiliki sistem yang menekankan pada pentingnya pembentukan karakter, moral dan juga kecintaan untuk membaca buku," ujar Dokter Agnes.
Di Jepang para anak-anak sedari kecil diajarkan untuk mencintai membaca buku dengan cara dibacakan buku oleh guru atau pengasuhnya di Daycare/TPA setiap harinya.
Sedangkan bagi anak sekitar usia Sekolah Dasar, sebelum sekolah dimulai ada kegiatan untuk membaca buku 10 menit setiap harinya.
Tak heran Jepang menjadi salah satu negara terpintar di dunia, karena sistem pendidikannya yang baik sejak anak usia dini.
Baca Juga: Erupsi Gunung Ile Lewotolok, Pos PVMBG: Waspadai Guguran Material
Lalu, bagaimana dengan negara kita di Indonesia?
"Sayangnya harus diakui bahwa negara kita memang masih tertinggal dalam urusan pendidikan," ujar Dokter Agnes seorang dokter spesialis anak dan bayi.
Ia pun menuturkan ada banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca pada anak-anak di Indonesia.