Ketiduran dan Terkunci dalam Gerbong KRL, Abdul: Bukan Cuma Saya yang Begini

- 21 Juni 2020, 12:08 WIB
Warga bersiap menaiki rangkaian KRL di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Kamis 11 Juni 2020.
Warga bersiap menaiki rangkaian KRL di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Kamis 11 Juni 2020. /Antara/Fauzan/

PR BEKASI - Demi menghindari kemacetan, banyak masyarakat di Jakarta dan sekitarnya beralih menggunakan kereta rel listrik atau KRL.

Selain menghindari kemacetan , alasan lainnya yakni agar bisa beristirahat sejenak di perjalanan setelah beraktivitas seharian. Bahkan, tak sedikit yang hingga tertidur di gerbong KRL.

Pengalaman yang alami pria bernama Abdul ini sedikit berbeda. Melalui akun Twitter pribadinya, Abdul menceritakan pengalaman uniknya ketiduran dan terkunci di dalam gerbong KRL di Stasiun Bekasi.

Abdul bercerita, Stasiun Bekasi merupakan tujuan akhirnya karena dia tinggal di sana.

Baca Juga: Kiamat Disebut Akan Terjadi Hari Ini Berdasarkan Kalendar Bangsa Maya, Astronom: Ini Kesempatan Emas

Abdul menceritakan, kronologi dia terkunci di dalam gerbong KRL bermula saat hendak bermain ke salah satu mal di Jakarta bersama teman-temannya, Sabtu 20 Juni 2020.

Pukul 21.00, setelah bermain bersama teman-temannya, Abdul kembali ke Bekasi menggunakan KRL.

Saat berada di dalam gerbong, dia mendengarkan musik menggunakan earphone. Akhirnya dia terlelap. Abdul mengatakan, terakhir kali terjaga yakni saat KRL berhenti di Stasiun Buaran.

"Gua terakhir lihat petugas itu di Stasiun Buaran kalau enggak salah. Nah setelah itu ketiduran dan pakai earphone," katanya.

Baca Juga: 10 Prediksi Kiamat yang Muncul Sejak Abad Pertengahan, dari Telur Ayam hingga UFO Penyelamat

Saat terbangun , Abdul kaget karena di dalam gerbong KRL tidak ada siapa-siapa. Dengan paniknya, dia mencoba menghubungi call center KCI namun tidak ada respons.

Abdul mencoba menekan bel darurat. Namun, petugas KRL dan masinisnya sudah tidak berada di tempat.  

Terkunci selama 20 menit di dalam gerbong KRL, Abdul bisa keluar dari gerbong KRL tersebut setelah dibantu petugas.

"Tapi akhirnya ada seseorang yang menyuruh gua untuk jalan ke ujung gerbong dan akhirnya gua bisa keluar lewat pintu masinis," ujarnya.

Setelah keluar, Abdul berterimakasihnya kepada pengelola commuter line, "Makasih udah bikin nyaman penumpangnya saking nyamannya sampe ketiduran, dan ternyata bukan cuman saya yg begini wkwk."

Saat dihubungi Pikiranrakyat-Bekasi.com, Abdul berpesan agar pengelola commuter line melakukan pengecekan secara menyeluruh dari ujung ke ujung gerbong KRL.***

Editor: Yusuf Wijanarko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x