Viral Perundungan di Bekasi, Sudah Mediasi tapi Korban Masih Trauma dan Sesak Nafas Akibat Ditendang

- 4 Oktober 2023, 20:18 WIB
Ilustrasi perundungan di Bekasi.
Ilustrasi perundungan di Bekasi. /pexels/mikhail nilov

PATRIOT BEKASI - Aksi perundungan anak sekolah kembali terekam dalam video dan viral di media sosial. Namun, perundungan yang melibatkan sekelompok anak melakukan kekerasan fisik ini diinformasikan terjadi di kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Tampak dari video yang viral pada Rabu, 4 Oktober 2023, ini korban memakai baju hitam cokelat dipukuli bergantian oleh sejumlah anak yang terlihat masih di bawah umur dan memakai seragam training.

Korban perundungan tersebut yang awalnya berdiri sampai menggelosor di pelataran.

Kekerasan tak berhenti di situ, korban juga sempat tersungkur lantaran ditendang dan diinjak bagian tubuh serta punggungnya oleh dua terduga pelaku.

Baca Juga: Kashimo Tewas, Baca Jujutsu Kasien 238 di MangaPlus Sub Indo, Ini Linknya

Tindakan kekerasan tersebut tampak dilakukan secara berkali-kali, hingga korban menangis dan merintih atas apa yang dialaminya.

Terkait kejadian yang dialami anaknya, orang tua korban yakni Sumiyati (36 tahun) mengonfirmasi insiden itu terjadi di Kawasan Jababeka 8, Desa Cikarang Kota, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi beberapa pekan lalu.

"Iya betul, kejadian itu pada Sabtu kurang lebih dua Minggu lalu, anak saya tiba-tiba nutup diri. Pas saya tanya awalnya enggak ngaku pas ngerasain sakit di perut dan sesak nafas," ujarnya ketika ditemui pada 4 Oktober 2023.

Sumiyati mengaku syok ketika mengetahui adanya video rekaman yang menunjukkan saat sang anak menjadi korban perundungan dan diambil oleh salah satu terduga pelaku.

Baca Juga: Kebakaran Hebat Hanguskan Rumah Warga di Jaksel, 21 Unit Pemadam Diterjunkan

"Sempat kaget pas liat video anak saya di pukul secara keji seperti itu, bagaimana pun juga saya tidak terima dengan perlakuan terhadap anak saya," ucap dia.

Dia melanjutkan, meskipun pihak guru sudah mengetahui ada aksi perundungan, tetapi dia menyebut tak ada niat sekolah menyelesaikan permasalahan yang menimpa anak muridnya dengan alasan kejadian di luar kegiatan belajar mengajar (KBM).

"Awalnya pihak sekolah tidak mau menyelesaikan masalah ini, alasan di kuar wilayah sekolah (jam belajar), maka kami sepakat untuk melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Bekasi," kata dia.

Selanjutnya dibantu Babinkabtmas dan Babinsa, pihak sekolah bermediasi dengan jalur kekeluargaan dan sepakat berdamai.

Dia menyebutkan hasil mediasinya ialah enam keluarga terduga pelaku sepakat berdamai dan menanggung biaya pengobatan anaknya.

Namun, dia mengaku masih merasa sakit hati atas penderitaan yang dialami anaknya, karena luka hati sang anak akan sulit diobati.

Di sisi lain, sang anak juga sudah tidak mau sekolah selama beberapa hari karena masih merasakan trauma melihat anak-anak yang merundungnya.

Korban juga kerap merasakan sesak nafas akibat tendangan yang mengenai punggung saat kejadian, dan dia mengharapkan dinas terkait dapat memberikan pendampingan serius.

Sumiyati juga mengharapkan kejadian serupa tidak terjadi lagi di lingkungannya.***

Editor: M Hafni Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah