Polisi Beberkan Kasus Penganiayaan Anggota TNI hingga Tewas di Bekasi, Berawal dari Kesalahpahaman

- 3 April 2024, 19:34 WIB
Polisi mengungkapkan kasus penganiayaan anggota TNI hingga meninggal dunia di Bekasi.
Polisi mengungkapkan kasus penganiayaan anggota TNI hingga meninggal dunia di Bekasi. /PMJ News/

"Dan ternyata antara saudara W alias S dengan saudara tersangka terdapat selisih paham, yang mana akibat selisih paham tersebut, saudara saksi atas nama W alias S mengontak korban Supriyadi," kata Wira.

Kemudian, untuk menyelesaikan masalah itu korban bersama temannya mendatangi tersangka. Tersangka lalu dibonceng korban ke rumahnya, tetapi dibelokkan AWR ke rumah rekannya yaitu Alvian untuk mengambil pedang.

Ketika di pinggir jalan rumah Alvian, tersangka tiba-tiba berteriak begal sehingga warga berdatangan.

AWR lantas mengambil pedang panjang yang ada di teras Alvian, dan dia pun mengajak rekannya itu untuk mengejar korban yang diteriaki begal olehnya.

Lantaran diteriaki begal, korban pun melarikan diri dari kejaran tersangka yang membawa pedang sampai akhirnya mengarah ke SMA 25 Kota Bekasi.

Saat sampai di TKP, tersangka melakukan penganiayaan dengan membacok korban sebanyak empat kali, Supriyadi terluka di bagian kepala dan lengan.

Setelah itu, penyelidikan dan observasi dilaksanakan tim penyidik Polda Metro Jaya yang menjalin koordinasi dengan POM dan jajaran Kodam Jaya di TKP.

Informasi mengenai pelaku dikantongi, termasuk ciri-cirinya, dan dilakukan penyelidikan mendalam sekaligus pengejaran.

Pasalnya ada informasi menyebutkan pelaku kabur dari Bekasi ke Kampung Rambutan untuk naik bus agar bisa pulang ke rumah ayahnya di Palembang, Sumatera Selatan.

"Kemudian tim mencoba melakukan pengejaran dan mengejar bus yang ditumpangi tersangka maka kita berhasil untuk mencegat bus tersebut dan mengamankan tersangka yaitu di rumah makan, Jalan Sumur Wuluh, Grogol, Cilegon,” ujarnya.

Halaman:

Editor: M Hafni Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah