Network
Saat masa pendidikan memperdalam wawasan keislaman itulah KH Noer Ali secara langsung juga melihat kondisi nyata kehidupan bangsa dan masyarakatnya. KH Noer Ali melihat ada yang timpang antara ilmu keislaman diperolehnya dengan fakta realita.
Adanya kesewenangan tuan tanah ke warga pribumi, kekejian aparat kolonial kala itu, ketidakadilan, maksiat dan lainnya. Semangat cinta Tanah Air mulai lahir dalam diri serta jiwa KH Noer Ali.
KH Noer Ali juga sempat mengenyam pendidikan pesantren ke Guru KH Marzuki. Di pondok pesantren, KH Noer Ali tetap mempertahankan predikat sebagai murid yang cerdas.
Baca Juga: Pembina NPCI Kabupaten Bekasi Gembleng Atlet Panahan demi Target di Ajang Peparnas Papua
Saat di pesantren inilah KH Noer Ali mulai mahir menggunakan senapan sebab hobinya memburu bajing kala waktu senggang.
Tahun 1934 KH Noer Ali berangkat ke Makkah untuk kembali meneruskan pencarian ilmu keislaman. Kepergiannya belajar ilmu agama Islam ke Makkah sempat membuat hati Guru KH Marzuki bimbang.
Namun tekad KH Noer Ali akhirnya mampu meluluhkan hati sang guru. KH Noer Ali berangkat ke Makkah dengan uang pinjaman.
Baca Juga: Dianggap Mengandung Konten Kekerasan, Foto Rizieq Shihab Dihapus Pihak Instagram
Selama belajar pengetahuan keislaman di Makkah, KH Noer Ali banyak berguru kepada para Syaikh. Namun sesuai nasehat gurunya, KH Marzuki, agar mengutamakan belajar kepada Syaikh Ali Al Maliki.
Bahkan pada akhirnya KH Noer Ali jadi santri kesayangan Syaikh Ali Al Maliki dan begitu juga sebaliknya.
