Komentari Karangan Bunga di Makodam Jaya Mirip Zaman Ahok, Fadli Zon: Salam Akal Sehat

23 November 2020, 15:42 WIB
Potret Fadli Zon tampak sedang serius membaca buku "Demokrasi Kita". /@fadlizon/Twitter

PR BEKASI - Politisi Partai Gerindra menyoroti fenomena ratusan karangan bunga yang telah berjejer di depan Markas Komando Daerah Militer (Makodam) Jaya hari ini, Senin, 23 November 2020.

Seperti diketahui, karangan bunga tersebut berjejer di sepanjang pinggir pada dekat pagar depan Makodam Jaya, Cililitan, Jakarta Timur. Karangan tersebut berisi ucapan dukungan kepada pihak TNI.

Hal ini merupakan bentuk dukungan sebagian masyarakat yang mendukung sikap Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurrahman, terkait perintah untuk menurunkan baliho Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Baca Juga: Setelah Anies, Kini Giliran Wagub DKI Riza Patria Penuhi Undangan Polda Metro Jaya

Menanggapi fenomena itu, Fadli Zon menyayangkan adanya karangan bunga itu. Menurutnya, lebih baik dana yang dikeluarkan untuk karangan bunga dapat diberikan kepada hal yang lebih baik, seperti orang-orang yang membutuhkan.

Melalui cuitannya di Twitter, ia juga mengaitkan fenomena yang menurutnya sudah tidak baru, mengingat hal serupa pernah terjadi pada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Saat itu, masyarakat turut memberi dukungan kepada Ahok yang tersandung kasus kutipan Surah Al-Maidah ayat 51 pada akhir bulan April 2017.

Baca Juga: Tertekan Hadapi Hujatan dari Haters Iis Dahlia, Devano Danendra: Saya Ingin Hidup Sehat dan Bahagia

"Ketimbang buang2 uang utk karangan bunga model zaman Ahok lalu, mending dikasih utk mereka yg membutuhkan. Salam akal sehat," kata Fadli Zon di akun Twitternya @fadlizon, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com, Senin, 23 November 2020.

Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI, Dudung Abdurrahman, dalam sebuah kegiatan di Monas, mengaku bahwa ia yang memberi titah untuk mencopot baliho Habib Rizieq.

Salah satu alasannya, kata dia, karena baliho tersebut ketika dicopot, kerap dipasang kembali.

Baca Juga: Tolak Ajakan Menikah dari Pria Beda Agama, Wanita di India Dibakar hingga Tewas

Hal itu menjadi alasan Satpol PP yang seharusnya mencopot baliho itu, pada akhirnya berkoordinasi dengan pihak TNI dan Polri untuk memastikan baliho tidak 'ngeyel' terpampang kembali.

Selain itu, ucapan Dudung lainnya yang juga menyorot perhatian masyarakat terhadap Pangdam Jaya ini adalah ucapannya yang tidak segan membubarkan kelompok FPI.

"Kalau perlu, FPI bubarkan saja! Kok mereka yang atur. Suka atur-atur sendiri," ucap Dudung Abdurachman.

Baca Juga: Ikut Klarifikasi Soal Pelanggaran Habib Rizieq, Ahmad Riza Patria Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya

Menyinggung tindakan itu, Fadli Zon juga sempat mengatakan bahwa pencopotan baliho Habib Rizieq telah keluar dari tupoksi TNI.

"Apa urusannya Pangdam Jaya memerintahkan mencopot baliho? Di luar kewenangan dan tupoksi TNI," kata Fadli Zon.

Untuk diketahui, karangan bunga yang berjejer di depan markas Kodam ini dibubuhkan tulisan yang intinya mendukung Kodam Jaya.

Baca Juga: Dituding Ahokers, Kodam Jaya Bongkar Identitas Perempuan Baju Kotak-kotak di Panser Anoa TNI

"Tidak Boleh Ada yang merasa melebihi hukum, hidup pangdam jaya" tulisaan salah satu karangan bunga.

"Kami Rakyat Cinta NKRI Selalu Mendukung Kodam Jaya." tulisan di karangan bunga yang lain.***

Editor: Ikbal Tawakal

Tags

Terkini

Terpopuler