Soroti Polemik Pencopotan Baliho, Sudjiwo Tedjo Sentil TNI dan FPI: Durian Jangan Nantang Mentimun

23 November 2020, 17:59 WIB
Budayawan Sujiwo Tejo sindir ppihak pelapor dan terlapor pelanggaran prokes di acara HRS saat hadir di ILC. /@president_jancuker/Instagram

PR BEKASI - Polemik pencopotan baliho-baliho yang memuat Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab oleh TNI, pada 20 November 2020, menjadi perbincangan hangat publik Indonesia baru-baru ini.

Sebelumnya, telah beredar video penurunan paksa baliho Habib Rizieq oleh oknum yang tampak mengenakan seragam TNI viral di media sosial.

Panglima Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Dudung Abdurachman membenarkan pencopotan baliho tersebut oleh pihaknya. Dudung menilai, FPI telah berbuat seenaknya dengan memasang baliho tersebut.

Baca Juga: Siap-siap dari Sekarang! Pemerintah Akan Buka Seleksi Guru PPPK Tahun 2021

Di sisi lain, FPI, Persaudaraan Alumni (PA) 212, dan simpatisan Habib Rizieq menilai baliho-baliho tersebut tidak memiliki konten yang membahayakan. Selain itu, menurut mereka, tindakan TNI tersebut tidak sesuai dengan kewenangannya sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.

Perdebatan sengit antar kedua belah pihak rupanya mendapat perhatian dari Sudjiwo Tedjo, budayawan Indonesia. Ia menilai, perdebatan tersebut tidak ada faedahnya.

Sudjiwo Tedjo menggunakan majas perumpamaan dan satire dalam menyampaikan kritik terkait polemik TNI dan FPI.

Baca Juga: Viral Video Penyemprotan Disifektan oleh Gegana, Fadli Zon: Semakin Jauh dari Akal Sehat

"Durian jangan diperintah nantang mentimun. Menang gak kondang. Kalah malu-maluin. Gak ada harga. Durian baiknya dihadap2kan dengan durian dari negeri lain. Ini baru bermartabat. Harga melawan harga," kata Sudjiwo Tedjo dalam akun Twitter @sudjiwotedjo, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Senin, 23 November 2020.

Presiden Jancukers tersebut juga menambahkan, bilamana baliho bahkan FPI dianggap mengancam keutuhan NKRI, maka seharusnya TNI juga turun tangan untuk mengatasi masalah korupsi sebab korupsi merupakan bahaya laten yang lebih mengancam.

"Bila patut diduga ormas (FPI) ini mengancam keutuhan NKRI, sehingga serdadu (TNI) harus turun tangan, sebaiknya serdadu turun tangan juga membereskan korupsi, jangan KPK, sebab korupsi tak kalah daya hancurnya terhadap keutuhan NKRI," tutur Sudjiwo Tedjo.

Baca Juga: Pemerintah Buka Seleksi PPPK 2021, Nadiem Makarim: Angin Segar bagi Guru Honorer untuk Sejahtera

Akan tetapi, Sudjiwo Tedjo mengingatkan bahwa dengan kritikannya tersebut tidak serta-merta membuat dirinya berada pada posisi membela FPI.

"(Sila kalau mau maki2 aku krn IQmu menyangka kubela ormas ini)." ucap Sudjiwo Tedjo.***

Editor: Ikbal Tawakal

Tags

Terkini

Terpopuler