Berhasil Atasi Penyebaran Covid-19 di Selandia Baru, Jacinda Ardern Tawarkan 'Bantuan' ke Joe Biden

24 November 2020, 06:53 WIB
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menawarkan bantuan ke Joe Biden. /RNZ/rnz.co.nz

PR BEKASI - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menawarkan bantuan kepada Presiden AS terpilih, Joe Biden pada Senin, 23 November 2020 kemarin.

Tawaran bantuan tersebut yakni mengenai cara untuk mengatasi wabah Covid-19 yang masih melanda di Amerika Serikat (AS).

Jacinda Ardern mengatakan bahwa ia menawarkan akses pejabat kesehatan paling senior di Selandia Baru untuk datang dan berbagi terkait upaya menekan angka kasus covid-19 di Amerika Serikat yang kian meninggi.

Baca Juga: Kritik Pedas Polisi yang Panggil Putri dan Menantu Habib Rizieq, Fadli Zon: Mereka Pengantin Baru

Diketahui bahwa pembicaraan tersebut merupakan yang pertama antara keduanya, sejak Biden terpilih sebagai presiden AS.

"Saya menawarkan kepadanya dan timnya akses ke pejabat kesehatan Selandia Baru untuk berbagi pengalaman mereka tentang hal-hal yang telah kami pelajari dalam perjalanan Covid-19 kami," kata Jacinda Ardern di Wellington, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, Selasa, 24 November 2020.

Dalam percakapan telepon sore hari tersebut, Jacinda Ardern juga memberi selamat dan mengundang Joe Biden untuk berkunjung ke Selandia Baru.

Namun, ia mengatakan bahwa dirinya tidak berbicara tentang penolakan Donald Trump terhadap hasil pemilu.

Baca Juga: Kabar Baik! Tiket Kereta Api untuk Natal dan Tahun Baru Sudah Bisa Dipesan, Berikut Caranya

"Saya dapat memberitahu Anda bahwa undangan itu diterima dengan sangat hangat. Dia berbicara tentang kenangan indahnya saat mengunjungi Selandia Baru beberapa tahun yang lalu. Anda dapat mengatakan dalam percakapan itu dia merasakan hubungan yang nyata dengan Selandia Baru, merasa sangat disambut di sini," kata Ardern seperti dikutip dari Radio New Zeland.

Sementara, Ardern berharap untuk bisa bertemu secara langsung dengan Joe Biden.

Selain masalah Covid-19, keduanya juga membahas hubungan bilateral, perdagangan global hingga perubahan iklim.

Diketahui, Selandia Baru telah dipuji sebagai salah satu negara paling sukses dalam menekan angka penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Palestina Kewalahan Hadapi Pandemi, Blokade Israel dan Meningkatnya Kasus Covid-19 Jadi Penyebabnya

Negara ini telah mencatat lebih dari 2.000 kasus dan 25 kematian, suatu prestasi yang dicapai melalui lockdown yang ketat.

Selandia Baru juga diketahui telah dua kali memberantas gelombang infeksi Covid-19 yang sempat terjadi kembali setelah pelonggaran lockdown.

Saat ini, Selandia Baru hanya memiliki 58 kasus Covid-19 aktif, semuanya di tempatkan di fasilitas isolasi terkelola.

Sebaliknya, AS selama akhir pekan telah mencatat sebanyak 12 juta kasus Covid-19, terutama setelah libur perayaan "Thanksgiving".

Baca Juga: Millen Cyrus Akan Jalani Hukuman di Sel Laki-laki Beda dengan Lucinta Luna, Ternyata Alasannya Ini

Berdasarkan perhitungan Reuters, Covid-19 telah merenggut lebih dari 255.000 nyawa di AS, lebih banyak daripada di negara mana pun.

Lonjakan kasus Covid-19 sepekan terakhir telah mendorong lebih dari 20 negara bagian AS untuk memberlakukan pembatasan baru bulan ini.

Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di AS.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler