Benny Wenda Minta Bantuan Australia untuk Deklarasi Kemerdekaan Papua Barat, Polri Beri Peringatan

3 Desember 2020, 13:40 WIB
Tokoh kemerdekaan Papua Barat, Benny Wenda. /SBS /SBS

PR BEKASI - United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) telah mengangkat Benny Wenda, yang merupakan tokoh kemerdekaan Papua yang berada di pengasingan di Inggris sebagai presiden sementara Papua Barat.

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) pun menganggap pernyataan Benny Wenda mengenai pembentukan Pemerintahan Sementara Papua Barat sebagai bentuk upaya provokasi dan propaganda.

“Itu salah satu bentuk provokasi, bentuk propaganda. Sampai hari ini di Papua, situasi kamtibmas aman kondusif,” ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono, di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu, 2 Desember 2020.

Baca Juga: Angin Segar Ekonomi Indonesia, Gubernur BI: Masa Kritis Akibat Pandemi Covid-19 Sudah Berlalu

Benny Wenda adalah Ketua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang telah menjadi warga negara Inggris dan kini menetap di negara tersebut.

Menurut Awi, keberadaan Benny di Inggris tidak memungkinkannya untuk bisa mengumumkan deklarasi kemerdekaan.

“Di Papua 1 Desember 2020, situasi pemerintahan berjalan dengan lancar, tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Awi, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com  dari Antara, Kamis 3 Desember 2020.

Pihaknya pun kembali mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Papua Barat agar tidak terprovokasi dengan pernyataan Benny ini dua provinsi di ujung timur Indonesia itu tetap sah menjadi bagian dari NKRI.

Baca Juga: Teddy Sebut Anaknya Tak Diperhatikan Lagi, Sule: Dia Mau Masuk Infotainment Kali, Kasihan Dia

Sebelumnya, Benny Wenda melalui akun Twitternya pada Selasa, 1 Desember 2020 mengumumkan pembentukan Pemerintahan Sementara Papua Barat dan mengklaim dirinya sebagai Presiden sementara Negara Republik Papua Barat (NRPB).

Pada sebelumnya, Benny Wenda mengatakan dengan berdirinya pemerintah sementara tersebut, mengatakan bahwa provinsi paling timur tersebut tidak akan tunduk kepada Pemerintahan Indonesia.

“Dengan kemerdekaan ini, kami tidak mematuhi aturan dan hukum Indonesia yang diberlakukan kepada kami saat ini,” ucapnya.

Dia juga meminta pemerintah Australia untuk mendukung upaya mereka menggapai kemerdekaan dari Indonesia.

Baca Juga: Gerakan Revolusi Akhlak Dapat Kritik dan Celaan, Buya Yahya: Maklumi! Mereka Belum Memahami

“Papua Barat menghadapi krisis dan kami membutuhkan pemain besar seperti Australia untuk mendukung kami. Sangat penting bagi Australia untuk memainkan peran besar,” ucap Benny Wenda.

Pemerintahan sementara Papua yang dideklarasikan Selasa lalu bertujuan untuk memobilisasi masyarakat Papua Barat untuk mencapai referendum kemerdekaan.

Setelah itu, ULMWP akan mengambil kendali wilayah dan menyelenggarakan pemilihan demokratis yang saat ini tidak mungkin dilakukan di bawah pemerintahan Indonesia.

Ini akan berpusat pada perlindungan lingkungan, keadilan sosial, kesetaraan gender, dan kebebasan beragama, serta melindungi hak-hak para migran Indonesia yang tinggal di dua provinsi tersebut.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler