Duka Dunia Medis, IDI Buka Data Jumlah Kematian Nakes Akibat Terinfeksi Covid-19

15 Desember 2020, 17:25 WIB
Sejumlah pelayat melakukan salat jenazah di samping mobil ambulans yang berisi peti jenazah almarhum dokter Jhin Andi Zainal yang meninggal terinfeksi Covid-19. /ANTARA/FB Anggoro/aww/

PR BEKASI - Ketua Tim Mitigasi PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Adib Khumaidi menyebutkan bahwa jumlah tenaga medis yang meninggal akibat terinfeksi Covid-19 terus meningkat.

Menurutnya peningkatan tersebut terjadi seiring dengan meningkatnya jumlah penderita Covid-19 yang dirawat ataupun tanpa gejala (OTG).

Merujuk data yang dimiliki Tim Mitigasi PB IDI, diketahui sejak Maret hingga pertengahan Desember ini, terdapat 369 petugas medis yang meninggal akibat terinfeksi virus Corona. Jumlah tersebut naik 27 orang dari data yang diperoleh pada awal Desember 2020 sebanyak 342 orang.

Baca Juga: Karni Ilyas Umumkan ILC Nanti Malam Episode Terakhir, Warganet: Sudah Matikah Demokrasi Kita?

Dari total tersebut diketahui sebanyak 202 dokter yang terdiri dari 107 dokter umum (termasuk didalamnya 4 guru besar), kemudian 92 dokter spesialis (7 guru besar), 2 residen dan 1 dalam verifikasi. Seluruhnya berasal dari 24 IDI wilayah provinsi dan 92 IDI Cabang Kota/Kabupaten.

Jumlah tersebut ditambah dengan 15 dokter gigi dan 142 perawat yang meninggal dunia.

Sejauh ini Jawa Timur menjadi provinsi dengan angka tertinggi untuk tenaga medis meninggal yaitu sebanyak 41 dokter, 2 dokter gigi dan 40 perawat. Sementara DKI Jakarta tercatat sebanyak 32 dokter, 5 dokter gigi dan 21 perawat.

Baca Juga: Azis Syamsuddin Tepis Isu Normalisasi dengan Israel: Indonesia Sepenuhnya Berdiri Bersama Palestina

Atas hal itu diharapkan semua pihak dapat lebih memperhatikan diri dan orang lain, termasuk terkait Pilkada yang baru saja digelar, yang dinilai dapat menyebabkan terjadinya fluktuasi angka penularan.

"Kami mengimbau masyarakat dan kepala daerah serta pendukungnya untuk menghindari proses aktivitas yang melibatkan berkerumunnya massa. Dan bagi setiap orang untuk memeriksakan kesehatannya apabila terdapat gejala, dan melakukan testing meskipun juga tanpa gejala," kata Adib seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Selasa, 15 Desember 2020.

Lebih jauh, Kepala Daerah terpilih juga diharapkan dapat memprioritaskan penanganan pandemi Covid-19 dan melakukan peningkatan dalam pencegahan termasuk peningkatan pelayanan fasilitas kesehatan.

Baca Juga: Aksi Panggung Kelewatan, Begini Kronologi Pengeroyokkan Vokalis Band oleh 5 Sekuriti di Bekasi

Sementara itu, mengetahui bahwa perawat termasuk yang memiliki jumlah gugur kedua terbanyak selain dokter, Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia Harif Fadhilah mengatakan hal tersebut mengindikasikan puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama masih memiliki perlindungan yang kurang memadai bagi tenaga kesehatan

Sebab itu Harif berharap pemerintah pusat dan daerah, serta dinas kesehatan setempat dapat bertanggung jawab untuk meningkatkan perlindungan dalam pelayanan di Puskesmas dengan memastikan ketersediaan Alat Pelindung Diri yang memadai serta perlengkapan fasilitas lain untuk mengatasi jumlah lonjakan pasien Covid-19 saat ini.

Kemudian, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia, Dr.drg. Hananto Seno, dalam pesannya meminta agar masyarakat selain menjalankan 3M, juga dapat menjaga kesehatan gigi dan mulutnya untuk mencegah terjadinya penyebaran virus corona.

Baca Juga: Hebat! 3 Tokoh Indonesia Masuk Daftar 50 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia, Jokowi Salah Satunya

"Selain menjaga imunitas tubuh, perlu diperhatikan juga kebersihan mulut dan gigi terutama mengingat penularan utama Covid-19 adalah melalui droplet atau cairan dari mulut. Tetap gunakan masker baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan, rajin mencuci tangan, dan jarak." kata Hananto Seno.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler