Sikap Irma Dinilai 'Kekanak-kanakan', Faizal Assegaf: Memaknai Pilpres kok Kayak Perang

24 Desember 2020, 08:50 WIB
Faizal Assegaf (kanan) yang mengomentari ucapan Irma Suryani Chaniago (kiri) soal terpilihnya Sandiaga Uno sebagai Menparekraf oleh Jokowi. /Kolase dari Twitter @faizalassegaf dan Instagram @irmasuryani_007

PR BEKASI - Ketua Progres 98 Faizal Assegaf mengkritik pernyataan politisi NasDem Irma Suryani Chaniago soal bergabungnya Sandiaga Uno dalam Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pasalnya, Irma Suryani mengatakan bahwa penunjukan Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), membuat perjuangan partai politik yang tergabung di koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf menjadi sia-sia.

"Percuma kemarin saya dan teman-teman koalisi berdarah-darah di Pilpres [2019]," kata Irma. 

Baca Juga: Mengaku Kecewa dengan Prabowo, Fahri Hamzah: Beliau Tak Pernah Tampak untuk Damaikan Keadaan

Menanggapi hal tersebut, Faizal Assegaf mengaku respons yang disampaikan oleh politisi NasDem tersebut sangat kekanak-kanakan dan tidak menghormati keputusan Jokowi.

"Makin kekanak-kanakan aja, hormati dong keputusan Presiden Jokowi," ucapnya.

Faizal menilai, Irma sebagai orang berilmu tidak seharusnya mendefinisikan Pilpres 2019 seperti perang yang menimbulkan sikap dendam bak yang pernyataannya tersebut. Sikap tersebut juga dinilainya sangat tidak etis dan norak.

Baca Juga: Arief Poyuono Minta Prabowo Mundur, Najwa Shihab: Ini Bukan karena Sekarang Gak Dapet Jabatan Kan?

"Memaknai Pilpres kok kayak perang dan permusuhan membabi-buta. Sikap demikian norak dan ngawur!," tuturnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter resminya, Rabu, 23 Desember 2020.

Irma yang merupakan juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019 silam menyebutkan bahwa pernyataannya tersebut bukan berarti dirinya tidak setuju pada langkah Jokowi yang mengajak Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno masuk ke dalam kabinetnya.

Pernyataannya itu, ucap Irma, juga bukan menunjukkan sikap pamrih atas perjuangan yang telah dilakukan partai politik di koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019 silam.

Baca Juga: Kecewa dengan Prabowo yang Tidak Mendamaikan Keadaan, Fahri Hamzah: Padahal Beliau Jantung Oposisi

Ia hanya mempertanyakan dampak yang akan dialami oleh partai politik yang tergabung di koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf bila pasangan Prabowo-Sandi yang akhirnya memenangkan Pilpres 2019.

"Bukan tidak setuju, kalau capres dan cawapres lawan dua-duanya masuk kabinet. Untuk apa ada Pilpres kemarin yang hampir saja membelah Indonesia menjadi dua. Terpikirkan kan enggak sih jika sampai Jokowi-Ma'ruf kalah? Apa yang terjadi dengan kami-kami yang bertarung habis-habisan?" ucapnya.

"Ini bukan soal pamrih atau tulus, tapi ini soal apresiasi," katanya.

Baca Juga: Ungkap Fakta Menarik, Jubir Prabowo Sebut Wamenhan Baru Sudah Akrab dengan Bosnya Sejak Lama

Perlu diketahui, selain Sandiaga Uno yang telah ditunjuk Jokowi untuk menjabat sebagai Menparekraf menggantikan Wishnutama.

Jokowi juga merombak lima posisi menteri lainnya yakni Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama, Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, serta M Luthfi sebagai Menteri Perdagangan.***

Editor: Puji Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler