Tak Ingin Agama Alat Politik, Musni Umar Puji Gus Yaqut: Semoga Dapat Mempersatukan Umat Beragama

25 Desember 2020, 07:36 WIB
Tangkapan layar photo Musni Umar /Twitter/ @musniumar

PR BEKASI - Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas resmi diangkat menjadi Menteri Agama (Menag) bagian dari kabinet Indonesia Maju.  

Pria yang akrab disapa dengan Gus Yaqut itu menyatakan bahwa setelah menjadi Menteri Agama, dia tidak menginginkan agama untuk dijadikan sebagai alat politik yang digunakan untuk menentang pemerintah.

"Setelah resmi menjadi Menag, yang pertama ingin saya lakukan adalah bagaimana menjadikan agama sebagai inspirasi bukan aspirasi, katanya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Baca Juga: Kecewa karena Said Didu Dilaporkan ke Polisi, Refly Harun: Padahal yang Dikritik Presiden Jokowi

Gus Yaqut menjelaskan maksud dari pernyataannya adalah sedapat mungkin agama tidak akan lagi digunakan sebagai tameng alat politik.

Baik itu digunakan untuk menentang pemerintah, merebut kekuasaan, atau menjadi alat untuk dengan maksud dan tujuan yang lain.

Atas diangkatnya Gus Yaqut sebagai Menag, rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar mengapresiasinya, lantaran usia Gus Yaqut yang masih mudah sudah diberi amanah untuk memimpin suatu kementerian yang besar serta dengan anggaran yang juga besar.

Baca Juga: Lembaga Riset Jenggala Dukung Penuh Anak Jusuf Kalla Laporkan Ferdinand ke Bareskrim

"Harapan saya yang pertama supaya bisa menjalankan amanah sebaik-baiknya, selurus-lurusnya, dan seadil-adilnya, itu pertama," kata Musni Umar, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal Youtube Musni Umar pada Kamis, 24 Desember 2020.

Harapan kedua yang dikemukakannya adalah agar Gus Yaqut dapat mempersatukan seluruh umat beragama.

Karena posisinya sebagai menteri untuk semua golongan, semua umat beragama, bukan sebagai menteri yang hanya diperuntukan suatu partai atau golongan tertentu.

Baca Juga: Hormati Putusan FIFA Mundurkan Gelaran Piala Dunia U-20, Ketum PSSI: Semoga Timnas Bisa Jadi Juara

Yang ketiga, Musni Umar berharap bahwa isu-isu yang sering memojokan umat Islam seperti radikalisme, terorisme, intoleran itu tidak lagi digunakan untuk menyerang orang-orang atau kelompok yang tidak sependapat atau tidak mendukung pemerintah.

"Di dalam negara demokrasi wajar ada yang mendukung atau tidak mendukung pemerintah. Mereka yang tidak mendukung pemerintah tidak perlu disebut intoleran, kemudian ekstrim, dan lain sebagainya," ucapnya.

Sementara yang keempat, dia berharap Gus Yaqut dapat bekerja dengan sangat baik karena masih muda, memiliki karir yang panjang.

Baca Juga: Pamit Pulang ke Jepang, Ini Janji ‘Kakek Online’ Masafumi Ishii Usai Putuskan Hijrah Instagram

Serta memiliki kemungkinan jika berhasil memimpin kementerian agama, maka tidak menutup kemungkinan dapat menjadi presiden atau wakil presiden di masa mendatang.

"Amanah yang diberikan itu peganglah dengan sebaik-baiknya, selurus-lurusnya, dan seadil-adilnya. Jangan korupsi, kementerian agama sudah banyak menterinya yang masuk penjara," ujar Musni Umar. 

Dia menyampaikan untuk mengambil pelajaran dari peristiwa yang sebelumnya, agar tidak kembali terulang.

Baca Juga: Piala Dunia U-20 2021 Resmi Dibatalkan, FIFA Beri Kejelasan Nasib Indonesia sebagai Tuan Rumah

Selain itu juga menyatakan agar dapat menjadi pemimpin yang mempersatukan, mencerdaskan, mencerahkan, dan membawa umat beragama bersatu.

"Karena dalam persatuan itu Allah akan memberikan pertolongan. Fungsi dari menteri agama ini sangat strategis untuk menyatukan semuanya, dan membawa kehidupan yang harmonis, damai, dan juga makmur," ucap Musni Umar.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler